news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Langkah Nyata Kementan Berhasil Tekan Inflasi di Sektor Pertanian

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
1 Januari 2019 0:10 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tahun 2017 sendiri merupakan tingkat inflasi terendah sepanjang sejarah yaitu 1,26%. Sedangkan andil pengeluaran bahan makanan terhadap inflasi di tahun yang sama terendah sepanjang 2014 sampai 2018 yakni sebesar 0,26 persen.
"Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran sektor pertanian dalam upaya pengendalian inflasi," demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jumat (28/12).
Baca Lainnya :
Lebih lanjut dikatakan Agung, upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mengendalikan inflasi pangan dapat dilihat dari tiga aspek, yakni ketersediaan, distribusi, dan ketermanfaatan. Aspek ketersediaan pangan dilakukan melalui peningkatan produksi pangan, menjaga luas tanam bulanan sesuai kebutuhan, serta mendekatkan pusat produksi kepada konsumen. 
ADVERTISEMENT
Sementara dari aspek distribusi pangan, Kementan berupaya menjaga pasokan dan harga pangan. Salah satu terobosan yang telah dilakukan Kementerian Pertanian pada tahun ini adalah dengan mendorong kemudahan distribusi pangan dan efisiensi tata niaga adalah mengembangkan e-commerce Toko Tani Indonesia (TTI).
"Rantai pasok antara petani sebagai produsen dengan konsumen bisa sangat panjang. Karana itu kami turut mengembangkan e-commerce TTI. Ini dilakukan untuk memangkas rantai pasok. Melalui layanan online berbasis aplikasi ini, TTI sebagai outlet dapat memesan beras segar langsung kepada Gapoktan," ujar Agung. 
Menurutnya, tata niaga pangan yang panjang membuat harga menjadi mahal karena terakumulasi dari marjin keuntungan pelaku rantai pasok. "Kehadiran TTI yang mampu memperpendek mata rantai distribusi pangan, tentunya juga berkontribusi dalam memengaruhi tingkat inflasi," ujar Agung menambahkan. 
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya :
Belum sampai setahun jangkauan e-commerce TTI di wilayah Jabodetabek berkembang dengan cepat. Tercatat sebanyak 291 Gapoktan dan 1.140 TTI ikut dalam e-commerce, dengan transaksi penjualan mencapai Rp 8,60 Milyar.
Selain itu, Agung juga menyebutkan Kementan turut membantu proses distribusi dengan secara intensif mengendalikan pasokan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), monitoring harga pangan harian, melaksanakan operasi pasar bila diperlukan, dan mengembangkan lumbung pangan masyarakat.
Pada aspek pemanfaatan pangan, Agung menuturkan Kementan jalankan program untuk mengendalikan pola konsumsi masyarakat dengan menjaga ketersediaan dan kebutuhan pangan, melalui: mengembangkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), mengampanyekan antipemborosan dan food waste, dan mendorong pemanfaatan bahan baku lokal dalam industri.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya :
"Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan komitmen Kementan untuk mendekatkan pusat produksi pangan ke konsumen melalui penyediaan pangan yang cukup, beragam, dan bergizi seimbang bagi masyarakat," ungkap Agung kembali.
Berdasarkan data BPS selama periode Maret 2017, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebanyak 1,2 juta orang yakni dari 17,10 juta orang pada Maret 2017 menjadi 15,81 juta orang pada Maret 2018. Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2017 sebesar 13,93 persen turun menjadi 13,20 persen pada Maret 2018.
"Berbagai keberhasilan tersebut tentunya tidak terlepas dari peran pembangunan pertanian yang dilakukan selama ini. Dan kondisi yang sudah baik ini akan terus kami pertahankan bahkan ditingkatkan," pungkasnya. [RN]
ADVERTISEMENT