Konten dari Pengguna

Laut Penuh Polusi Suara, Paus Bungkuk Berhenti Bernyanyi 

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
1 November 2018 0:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Sepertinya kita tak bisa berekspektasi terlalu tinggi untuk menyaksikan paus bungkuk bernyanyi di tengah lautan. Pasalnya, paus bungkuk akan berhenti bersenandung saat melihat kehadiran makhluk lain yang bukan sejenisnya, seperti kapal yang membawa rombongan turis atau kapal kargo.
ADVERTISEMENT
Paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) dikenal sebagai fauna yang gemar bernyanyi dan berdansa di tengah lautan dalam. Fenomena tersebut menjadikan banyak operator wisata menggelar tur menyaksikan paus bungkuk di habitat aslinya.
Sebuah kelompok peneliti dari Jepang menyatakan temuan tersebut setelah melakukan penelitian di Pulau Ogasawara, Jepang, yang berjarak 1.000 kilometer dari selatan Tokyo.  Kawasan perairan tersebut menjadi salah satu habitat paus bungkuk di Jepang, yang juga dilintasi oleh kapal kargo sehari sekali.
Baca Lainnya : Pembuatan Cagar Alam Paus di Atlantik Selatan Terancam Gagal
Paus bungkuk jantan bernyanyi untuk menggoda paus bungkuk betina, yang menjadi modal menggaet pasangan untuk dikawini. Namun sekitar 26 paus bungkuk jantan di perairan itu langsung terdiam saat ada kapal kargo yang melintas.
ADVERTISEMENT
Suara baling-baling dan mesin kapal diduga membuat mereka merasa terancam.
"Jika kapal berada terlalu dekat, mereka sudah pasti terdiam. Tapi setelah kapal menjauh selama setengah jam atau benar-benar tak ada di perairan itu, mereka kembali bernyanyi," kata Koki Tsujii, salah satu peneliti dari Ogasawara Whale Watching Association dan Universitas Hokkaido.
Baca Lainnya : Seperti Manusia, Paus Juga Mengalami Menopause
Itulah masalahnya, selain sampah, lautan kini dihantui masalah polusi suara. Menurut sejumlah peneliti, aktivitas manusia di lautan kemungkinan besar akan membuat gerak-gerik fauna laut, seperti paus bungkuk, berubah drastis.
Linda Weilgart, peneliti dari Universitas Dalhousie, mengatakan kalau berhentinya nyanyian merupakan gejala perubahan perilaku paus bungkuk yang patut diperhatikan. Menurutnya, nyanyian merupakan cara paus bungkuk beranakpinak. Jika ini terus terjadi, dikhawatirkan eksistensi mereka bisa terancam. [NN]
ADVERTISEMENT