Konten dari Pengguna

Matinya Pariwisata di Anyer Usai Tsunami Selat Sunda

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
16 Januari 2019 0:15 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anyer, meski tidak terdampak kerusakan, dunia pariwisatanya ikut mati. Tidak ada lagi wisatawan yang berkunjung ke sana. Padahal dulu, sebelum tsunami selat sunda, kawasan wisata di Anyer selalu ramai oleh pengunjung.
Baca Lainnya :
Bahkan, saat pergantian tahun kemarin, okupansi hotel hanya 10 persen. Hal tersebut diungkapkan Komunitas Sales Pesona Banten (SPB) yang menggelar gathering pesona Banten dengan mengajak masyarakat umum dan berbagai komunitas untuk datang ke Anyer.
"Anyer aman didatangi wisatawan. Saat tsunami selat sunda kemarin, wilayah di sini tidak mengalami kerusakan," kata Kurniawan Yudho, Ketua SPB yang juga General Manager Green Garden Hotel.
Baca Lainnya :
ADVERTISEMENT
"Walaupun tidak terdampak kerusakan, kami kehilangan wisatawan. Saat ini, pariwisata menurun. Kunjungan tidak ada karena mungkin, mereka juga masih takut," lanjutnya.
Meski begitu, geliat perekonomian warga mulai bangkit. Terlihat dari beberapa masyarakat sekitar yang mulai berdagang seperti biasanya.
"Fasilitas di sini lengkap. Ada musik, outbound dan water sport. Setidaknya, ada 20 pantai di sepanjang kawasan Anyer yang setiap harinya didatangi sekitar 500 wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," aku pria yang disapa Wawan. [DF]