Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Menikmati Agrowisata Paloh Naga di Desa Denai Lama
10 Januari 2019 0:15 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kalau kita ngomongi tentang Agrowisata Paloh Naga yang pertama karena memang ingin mengangkat sejarah dari Paloh Naga sendiri," kata Pimpinan Direksi Bumdes Satro 316 di Desa Denai Lama, Irwanto, Minggu (6/1).
Ia menjelaskan, kemudian ketika mengikuti Festival Garapan Tradisional Deliserdang, lalu mendapatkan juara pertama saat membawa nama Paloh Naga tersebut.
"Beranjak dari situ kita ingin mengembangkan Paloh Naga agar didengar oleh banyak orang. Sebenarnya ini adalah satu dari tiga spot yang akan kita jual dari program Desa Wisata Kampung Lama," jelasnya.
Menikmati Agrowisata Paloh Naga di Desa Denai Lama (Foto:Trubus.id)
Ia menerangkan, spot pertama yang ditawarkan adalah spot wisata rumah produksi yang terletak di Dusun II Desa Denai Lama.
"Di sana kita menawarkan wisatawan untuk melihat bagaimana ibu-ibu sedang memproduksi makanan tradisional yang salah satunya dodol dengan berbagai macam varian dodol," terangnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekadar melihat proses produksi, ia menuturkan, pengunjung juga bisa ikut serta membuat dodol dengan mengambil paket dan kemudian dodol hasil buatannya tersebut bisa dibawa pulang.
"Kemudian spot dua ada sanggar seni dan pendidikan karakter yang berada juga berada di Dusun II dan spot ketiga ada wisata tracking dengan laterbelakang area persawahan," tuturnya.
Menikmati Agrowisata Paloh Naga di Desa Denai Lama (Foto:Trubus.id)
Ia mengungkapkan, untuk di spot tracking tersebut, ditawarkan wisata yang memanjakan mata dengan pemandangan yang indah, juga akan ditawarkan wisata edukasi bagaimana masyarakat menjaga lingkungan.
"Ini adalah sawah milik masyarakat yang memiliki luas 35 hektare yang diorganisir dan masyarakat tersebut terlibat sebagai anggota Bumdes. Jadi awalnya ini memang diorganisir di Bumdes yang di Desa Denai Lama namanya Bumdes Satro 316," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan, akan ada beberapa paket yang ditawarkan di tracking tersebut seperti disiapkan satu lahan untuk menyemai ikan, lahan paket menangkap belut dan beberapa paket lainnya.
Agrowisata Paloh Naga di Desa Denai Lama (Foto: Trubus.id)
"Jadi selain sawah untuk menanam padi, nilai idealisnya adalah kita mengajak orang-orang untuk peduli bahwa kita bisa melakukan banyak hal di persawahan," sebutnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga sudah berkordinasi dengan pemerintah Kabupaten Deliserdang untuk mengembangkan Agrowisata Paloh Naga tersebut.
"Saya katakan koordinasi dengan pemerintah daerah sangat manis, karena selama ini komunikasi yang terjalin dengan pemerintah kabupaten dalam hal ini dinas pariwisata mendukung kegiatan ini," katanya. [NN]