Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Obat Kuat Himalaya Ini Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim
6 November 2018 0:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Jamur ulat alias yarsagumba yang dijuluki sebagai obat kuat dari Gunung Himalaya di Asia semakin terancam keberadaannya. Peneliti mengungkapkan jika jamur dengan nama latin Ophiocordyceps sinensis ini lebih berharga daripada emas yang juga obat ajaib ini bakal sulit ditemukan karena perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Panen berlebihan diduga menjadi alasan utama kelangkaan jamur ulat. Penelitian pun dilakukan untuk menemukan alasan utama kelangkaannya. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara empat lusin pemanen, pengumpul dan pedagang jamur tersebut.
Peneliti juga memeriksa literatur ilmiah yang diterbitkan sebelumnya. Termasuk dengan wawancara lebih dari 800 orang Nepal, Bhutan, India dan China. Selain itu, pola cuaca, faktor geografis dan kondisi lingkungan juga dianalisis untuk membuat peta produksi yarsagumba di wilayah tersebut.
Baca Lainnya : Chaga, Jamur Oranye yang Bisa Mengatasi Kanker
"Dengan menggunakan data yang mencakup hampir dua dekade dan empat negara, kami mengungkapkan bahwa produksi jamur ulat telah menurun di banyak wilayah," tulis laporan tersebut, seperti dikutip CNN.
"Temuan ini penting karena menyangkut spesies yang berharga seperti jamur ulat. Jamur ulat menjadi langka bukan hanya karena pemanenan berlebih saja, tapi juga perubahan iklim," ungkap penulis studi, Kelly Hopping.
ADVERTISEMENT
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hingga saat ini, peneliti masih tidak bisa mengatakan faktor mana antara pemanenan berlebih atau perubahan iklim yang memiliki dampak lebih besar pada kelangkaan jamur.
Obat ajaib
Dulu, orang-orang di China dan Nepal terlibat dalam bentrokan selama bertahun-tahun untuk memperebutkan jamur ulat ini. Tidak sedikit warga China dan Nepal yng tewas.
Proceedings of the National Academy of Sciences, sebuah jurnal di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa viagra Himalaya ini merupakan salah satu komoditas biologi paling berharga di dunia. Jamur ulat menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi ratusan ribu kolektor.
Peneliti juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, kenaikan harga jamur ulat cukup signifikan karena popularitasnya yang semakin melonjak. Bahkan, harganya bisa mencapai tiga kali lipat harga emas di Beijing, China.
Foto: Alchetron.
ADVERTISEMENT
Meski belum ada manfaat yang telah terbukti secara ilmiah, orang-orang sekitar percaya bahwa merebus jamur ulat ke dalam air untuk dijadikan teh, dibuat sup atau rebusan, dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Beberapa penyakit yang diklaim bisa disembuhkan antara lain kanker hingga impotensi.
Bukan tanaman atau ulat
Jamur ulat adalah jamur kecil tanpa tudung. Secara teknis, sebenarnya bukan rumput atau ulat, melainkan larva beberapa jenis ngengat yang hidup di dalam tanah dan terinfeksi spora jamur parasit Ophiocordyceps sinensis.
Baca Lainnya : Peneliti: Tanpa Jamur, Tidak Ada Kehidupan di Bumi
Jamur ulat merupakan sebutan bagi larva yang terinfeksi karena bentuk tumbuhan ini mirip ulat kuning terang. Di bagian kepala menempel jamur cokelat pipih. Kemudian, batang cokelat sekecil korek api mencuat beberapa sentimeter di tanah lembap. Menandakan jika tanaman ini sudah bisa dipanen.
ADVERTISEMENT
Biasanya ditemukan di atas ketinggian 3 ribu meter. Mulai tumbuh ketika jamur parasit masuk ke dalam ulat dan perlahan membunuhnya. Namun, untuk bisa tumbuh menjadi jamur ulat, diperlukan iklim tertentu di musim dingin. Suhunya ada di bawah titik beku, tapi tanahnya tidak beku permanen.
Menurut laporan PNAS, kondisi seperti ini biasanya ada di pinggiran permafrost. Mengingat bahwa suhu musim dingin saat ini sudah cenderung 'menghangat' secara signifikan di sebagian wilayahnya, terutama Bhutan, jamur ulat juga terkena imbasnya. [DF]