Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Pascagempa Lombok, Terungkap Titik Longsor di 3 Jalur Pendakian Gunung Rinjani
23 Oktober 2018 15:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono mengungkapkan, pascagempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu, sampai saat ini jalur pendakian Gunung Rinjani belum dibuka. Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa jalur pendakian via Sembalun, Senaru, dan Torean masih ditutup sampai waktu yang belum bisa dipastikan.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Sudiyono, pembahasan hasil survei telah dilakukan bersama Basarnas, Badan Wilayah Sungai, dan Ahli Geologi dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB baru-baru ini.
Ada sejumlah catatan terkait kondisi sarana dan prasarana pascagempa di jalur pendakian Sembalun. Kantor Balai TNGR Resort Sembalun rusak sedang hingga berat, terdapat 14 titik longsor dan 11 titik tanah retak, dan satu pos unit jaga di pos 2 Sembalun rusak ringan, jembatan beton dengan rantai besi rusak berat namun masih bisa dilewati.
Baca Lainnya : TNI Mulai Cek Keamanan Jalur Pendakian Gunung Rinjani Pascagempa Lombok
Selain itu, 12 unit shelter di jalur pendakian Sembalun dinyatakan dalam kondisi baik.
"Tim melaksanakan survei sampai 7,8 kilometer (km). Jalur pendakian Sembalun terputus akibat longsor di bukit Penyesalan (sekitar 120 meter sebelum Pelawangan Sembalun)," kata Sudiyono di Lombok, NTB, Jumat (19/10).
ADVERTISEMENT
Kondisi tak jauh beda juga terjadi di jalur pendakian Senaru. Kantor Balai TNGR Resort Senaru mengalami rusak berat, gapura pendakian di Jebag Gawah Senaru rusak ringan, pos jaga serta toilet Jebag Gawah Senaru juga rusak berat.
"Sepanjang jalur pendakian Senaru terdapat 14 titik longsor dan retakan tanah. Jalur pendakian Senaru terputus akibat longsor di bawah Pelawangan Senaru," ucapnya lagi.
Baca Lainnya : Mata Pencaharian Belum Jelas, Porter Gunung Rinjani Ingin Jadi TKI
Dikatakan Sudiyono, untuk jalur pendakian via Torean, masih terdapat 12 titik longsor dan retakan tanah. Selain itu, jalur pendakian Torean juga terputus di jalur sebelum air terjun Penimbungan akibat longsor.
Berdasarkan hasil survei di lapangan bersama tim gabungan, diputuskan jalur pendakian Sembalun, Senaru, dan Torean belum dapat dibuka kembali. Tim juga akan kembali melakukan survei rencana rehabilitasi jalur pendakian dan fasilitas pendukung yang baru bisa dilakukan setelah musim hujan atau sekira Mei 2019.
ADVERTISEMENT
"Dalam kondisi normal, pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani menuju Danau Segara Anak diperkirakan dapat dilakukan pada 2020," lanjutnya.
Baca Lainnya : Usai Diguncang Gempa 6,5 SR, Terjadi Longsor di Sejumlah Titik Gunung Rinjani
Meski begitu, pihaknya berharap, titik longsoran di Gunung Rinjani dijadikan pertimbangan bagi pihak terkait dalam antisipasi bencana bagi masyarakat yang berada di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu di Gunung Rinjani ketika musim hujan yang akan datang.
Selain itu, juga dilakukan survei jalur wisata alternatif bersama pihak terkait. "Jalur alternatif ini bisa memberikan alternatif wisata bagi para pelaku wisata yang selama ini menggantungkan mata pencaharian dari jalur pendakian Gunung Rinjani," tutupnya. [NN]