Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Perhatikan, Ini yang Harus Dilakukan Sebelum, Selama dan Setelah Gempa Terjadi
3 Oktober 2018 19:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Daripada hanya mengandalkan alat peringatan dini bencana alam, pemahaman akan tanda-tanda alam akan gempa bumi dan tsunami dirasa lebih penting. Ini karena, ada banyak persepsi salah dari masyarakat dan kondisi ancaman bencana alam yang berbeda-beda di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tidak semua ancaman bencana sama di Indonesia. Tsunami bisa datang kurang dari 10 menit setelah gempa. Sedangkan, sistem peringatan dini yang dimiliki Indonesia untuk memberikan warning pertama yang isinya biasanya kekuatan gempa yang berpotensi tsunami. Dan, untuk mengeluarkan analisisnya itu, perlu waktu tiga menit, belum termasuk deseminasinya. Jadi mungkin, menit kelima atau keenam baru muncul secara publik," kata Dr. Eko Yulianto, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Baca Lainnya : Peneliti LIPI Minta Semua Pihak Jangan Asal Bicara Soal Gempa
Dampaknya, beberapa alat peringatan dini bencana alam di beberapa wilayah menjadi tidak efektif karena jaraknya sangat pendek antara kejadian gempa dan sampainya tsunami ke daratan.
Eko menyarankan agar masyarakat memiliki keinginan lebih dalam mengeksplorasi segala informasi yang berkaitan dengan bencana alam. Dengan mengetahui banyak soal bencana alam, akan lebih efektif untuk meminimalisir jumlah korban dan kerugian yang diakibatkan bencana alam.
ADVERTISEMENT
"Indonesia berada di ring of fire, di mana gempa akibat aktivitas di dalam bumi atau gunung bisa terjadi. Kita berada di pertemuan 3 lempeng tektonik besar, dan kita juga punya banyak patahan yang aktif. Jadi, pengetahuan dan persiapan akan bencana alam menjadi penting," tambahnya.
Lalu, apa yang seharusnya dilakukan sebelum, selama dan sesudah gempa terjadi? Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Lainnya : LIPI Akui, Belum Ada Teknologi yang Secara Akurat Bisa Prediksi Datangnya Gempa
Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Gempa Bumi
Pastikan Trubus Mania memiliki alat pemadam kebakaran, kotak pertolongan pertama, radio bertenaga baterai, lampu senter, dan baterai ekstra di rumah.
Pelajari tentang pertolongan pertama.
Pelajari cara mematikan gas, air dan listrik.
ADVERTISEMENT
Buatlah rencana tempat untuk bertemu keluarga setelah gempa bumi.
Jangan menaruh benda berat di dalam rak karena akan jatuh saat gempa.
Berilah pemberat pada furnitur, lemari, dan peralatan ke dinding atau lantai.
Pelajari rencana gempa di sekolah atau tempat kerja.
Siapkan sebuah tas darurat berisi surat penting, senter dan baterai cadangan, alat masak darurat, handuk dan peralatan mandi, pakaian dalam dan tisu basah,selimut, jaket, masker, biskuit, obat-obatan, peluit, uang, makanan ringan, mi, biskuit, gula aren, dan sebagainya yang dianggap penting.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi
Tetap tenang. Jika berada di dalam ruangan, tetaplah di dalam. Jika ada di luar ruangan, tetaplah di luar.
Jika berada di luar ruangan, hindari kabel listrik, pohon, rambu-rambu lalu lintas, kendaraan dan benda berbahaya lainnya.. Menjauh dari bangunan (benda-benda berat mungkin saja jatuh dari gedung atau gedung yang roboh bisa menimpamu).
ADVERTISEMENT
Jika berada di dalam ruangan, berdiri di dinding dekat pusat bangunan, berdiri di ambang pintu atau merangkak di bawah perabotan berat seperti meja. Jauhi jendela dan pintu luar. Jangan gunakan lift.
Jika berada di bioskop atau pertandingan olahraga, tetap di tempat duduk dan lindungi kepala dan leher dengan lenganmu. Jangan mencoba untuk pergi sampai getaran berakhir. Lalu, keluarlah perlahan-lahan sambil memerhatikan apa pun yang bisa jatuh saat gempa susulan.
Jangan gunakan korek api, lilin, atau api apa pun.
Jika berada di tepi pantai, merunduk, berlindung pada benda keras (jika ada) dan bertahanlah sampai getaran berhenti. Perkirakan berapa lama guncangan berlangsung. Jika goncangan yang parah berlangsung selama 20 detik atau lebih, segera evakuasi ke dataran tinggi karena tsunami mungkin menyusul akibat gempa bumi. Pindah ke area daratan sejauh 3 kilometer atau ke daratan yang setidaknya 30 meter di atas permukaan laut segera. Jangan menunggu pejabat mengeluarkan peringatan. Berjalanlah dengan cepat, daripada mengemudi, untuk menghindari lalu lintas, puing-puing dan bahaya lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika tinggal di hilir dari bendungan, kamu harus tahu informasi zona banjir dan telah menyiapkan rencana evakuasi. Kegagalan katastropik tidak mungkin, tetapi bendungan bisa jadi rusak selama gempa besar.
Jika sedang berada dalam mobil, menepilah ke sisi jalan. Berhenti dan atur rem parkir. Hindari jalan layang, jembatan, saluran listrik, rambu-rambu dan bahaya lainnya. Tetap di dalam kendaraan sampai getaran berakhir. Jika kabel listrik jatuh ke mobil, tetap di dalam sampai orang yang terlatih melepaskan kabel.
Baca Lainnya : Ini Analisis LIPI untuk Gempa dan Tsunami di Palu
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Gempa Bumi
Periksa diri sendiri dan orang lain untuk kemungkinan cedera. Berikan pertolongan pertama bagi siapa saja yang membutuhkannya.
ADVERTISEMENT
Periksa saluran air, gas, dan listrik untuk kemungkinan kerusakan. Jika ada yang rusak, matikan katup. Periksa bau gas. Jika kamu menciumnya, buka semua jendela dan pintu, segera pergi, dan laporkan ke pihak berwenang.
Nyalakan radio. Jangan gunakan telepon kecuali darurat.
Tetap keluar dari bangunan dan menjauh dari area yang terdampak parah.
Hati-hati di sekitar pecahan kaca dan serpihan. Kenakan sepatu yang kuat dan bersol tebal.
Menjauhlah dari pantai. Tsunami kadang-kadang menghantam setelah tanah berhenti bergoyang.
Jika kamu berada di sekolah atau sedang bekerja, ikuti rencana darurat atau instruksi dari pengelola gedung atau orang yang bertanggung jawab.
Waspadai gempa susulan.
Hal yang tidak boleh dilakukan
Jangan lari keluar. Mencoba berlari saat gempa bumi terjadi merupakan hal berbahaya karena tanah bergerak mudah membuatmu jatuh atau terluka oleh serpihan atau kaca, batu bata, atau komponen bangunan lainnya. Sekali lagi, jauh lebih aman untuk tetap berada di dalam dan merunduk di bawah meja. Drop, cover, and hold on. [DF]
ADVERTISEMENT