Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Perlu Tahu, Pertolongan Pertama Mengatasi Gigitan Serangga
30 Oktober 2018 0:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Bagi sebagian orang, serangga mungkin bukan hewan yang bisa mengancam karena ukurannya yang kecil. Tapi, Trubus Mania jangan keliru loh. Di balik tubuhnya yang kecil, serangga memiliki 'jurus' menggigit dan menyengat yang tak bisa dianggap sepele.
ADVERTISEMENT
Gigitan laba-laba bisa membuat membuat kulit seseorang bengkak dan terasa gatal. Sengatan lebah bisa membuat kulit terasa panas, yang dapat membuat seseorang kehilangan kesadaran. Jangan panik jika kamu atau orang terdekat digigit serangga. Berikut melakukan pertolongan pertama menghadapi serangan serangga.
Nyamuk
Tahukah kamu bahwa hanya nyamuk betina saja yang menggigit? Ini karena, nyamuk betina memiliki tugas membesarkan telur. Dan, salah satu sumber makanan buat telur-telurnya adalah darah. Itu sebabnya, nyamuk betina memiliki senjata panjang dan runcing pada mulutnya untuk menembus kulit dan mengisap darah.
Â
Foto: Health Magazine.
Ketika bagian mulut nyamuk ini menembus kulit, akan menyuntikkan air liur yang mengandung protein tertentu. Inilah yang menimbulkan reaksi gatal, ditandai dengan bentol-bentol merah.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kasus, jika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan, seseorang bisa mengalami reaksi yang lebih berat seperti gatal gatal, pembengkakan dengan ukuran cukup besar dan membengkaknya kelenjar getah bening.
Umumnya, reaksi alergi dari gigitan nyamuk akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika rasa sakit dan gatal cukup mengganggu, redakan dengan membasuh bagian yang digigit dengan air hangat dan mengompresnya dengan air dingin.
Baca Lainnya : Gelombang Panas Bikin Nyamuk di Finlandia Hilang?
Trubus Mania juga bisa menggunakan penghilang rasa sakit yang dijual bebas, antihistamin (obat pereda alergi) dan obat anti gatal topikal untuk mengurangi rasa sakit dan gatal.
Apabila reaksi alergi tak kunjung membaik yang disertai timbulnya nyeri pada tubuh, sakit kepala, hingga demam, segera konsultasikan pada dokter. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal bahwa tubuh mengalami gejala reaksi berat dari penyakit yang dibawa oleh nyamuk.
ADVERTISEMENT
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Semut api
Serangga ini akan menggigit ketika merasa terancam. Mereka akan menyengat dengan cara menyemprotkan racun yang bisa membuat tubuh seseorang kemerahan, bengkak hingga terasa terbakar dalam 30 menit setelah tersengat.
Foto: Texas Hill Country.
Biasanya, setelah 24 jam disengat, akan timbul benjolan berisi air di bagian kulit. Dalam waktu 48 jam, benjolan tersebut akan pecah dan sembuh dengan sendirinya jika tidak ada infeksi bakteri yang menyertai.
Untuk mengatasi sengatan dari semut api, gunakan es batu yang diletakkan pada area tersengat. Cara ini bisa meredakan rasa terbakar yang ditimbulkan. Gunakan juga obat atau salep anti radang untuk meredakan gejalanya. Apabila gejala tak kunjung mereda, konsultasikan pada dokter. Biasanya akan disarankan penggunaan antibiotik untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Kutu
Ukuran tubuhnya yang kecil seringkali membuat kita tak menyadari keberadaannya. Jika kamu termasuk orang yang sensitif dengan gigitan kutu, efeknya bisa sangat gatal dan menyebabkan infeksi. Untuk mengobati gigitan kutu, cukup gunakan obat anti radang dan gatal.
Baca Lainnya : 30.000 Penduduk Amerika Mengidap Penyakit Ini Akibat Kutu
Agar kutu tidak kembali menggigit, pastikan kamu membersihkan tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat tinggal mereka seperti kasur, sofa atau karpet.
Tawon atau Lebah
Tawon atau lebah umumnya tidak akan menyerang dan menyengat jika koloni atau sarangnya tidak diganggu. Jika merasa ada hal mengancam, otot mereka akan berkontraksi dan bisa mengeluarkan racun yang diproduksi di kelenjar belakang perutnya. Sengatan lebah bisa menimbulkan rasa nyeri, bengkak dan kemerahan yang bertahan hingga beberapa jam.
ADVERTISEMENT
Jika tersengat lebih dari satu ekor lebah, efeknya bisa sistemik. Mulai dari mual, diare, bengkak seluruh badan, penurunan tensi darah, syok, kerusakan otot dan darah hingga ginjal rusak. Bahkan, sengatan dari 300 hingga 500 tawon sekaligus secara bersamaan bisa berujung pada kematian.
Jika sewaktu-waktu disengat lebah, segera bersihkan bagian tubuh yang tersengat dengan air dan sabun. Kemudian, kompres dengan air dingin yang telah dicampur sabun untuk meredakan nyeri. Setelah itu, minumlah obat anti nyeri seperti parasetamol dan oleskan losion antiradang untuk semakin meredakan gejala.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Laba-laba
Ada lebih dari 3.000 spesies laba-laba yang mayoritas tidak beracun. Bahkan, jika pun laba-laba menggigit, taring mereka terlalu kecil dan lemah untuk bisa menembus kulit manusia. Umumnya, gigitan tersebut hanya akan menyebabkan gatal dan luka kemerahan yang akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ada beberapa jenis laba-laba yang gigitannya bisa menyebabkan komplikasi serius seperti jenis brown recluse, black widow, hobo spider, tarantula, wandering spider, wolf spider, camel spider dan jumping spider.
Jumping spider. Foto: Terminix.
Rata-rata, gigitan dari jenis laba-laba beracun tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan bernapas, sakit kepala, demam, hingga kejang. Saat digigit laba-laba beracun, segera ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan tepat.
Untuk mengurangi kemungkinan komplikasi yang timbul, lakukan beberapa penanganan sendiri di rumah. Caranya, bersihkan bagian yang digigit dengan air mengalir dan bersihkan dengan sabun. Setelah itu, kompres bekas gigitan dengan air es selama 10 menit atau lakukan sesering mungkin.
Usahakan agar area yang digigit laba-laba berada lebih tinggi untuk mencegah pembengkakan. Redakan gejala nyeri dengan minum obat antinyeri seperti paracetamol. Jika terasa gatal, minumlah obat antihistamin. Oleskan salep antibiotik jika kulit melepuh. [DF]
ADVERTISEMENT