Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perubahan Iklim, Penyebab Banjir Terbesar dalam Sejarah di Nebraska
23 Maret 2019 0:04 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Banjir besar di Midwest telah membuat negara bagian di Amerika Serikat seperti Nebraska, Iowa dan Wisconsin menyatakan keadaan darurat. Jika pemanasan laut terus berlanjut, ada kemungkinan jika banjir dan badan ini akan bertambah buruk.
ADVERTISEMENT
Profesor Michael Mann, direktur Penn State Earth System Science Center, mengatakan kepada Newsweek bahwa jenis badai yang terlihat di Midwest memberikan banyak kelembapan dan energi dari Teluk Meksiko.
Saat lautan yang terus menghangat dan udara dingin dari Kutub Utara bergabung, Michael mengatakan jika itulah yang menciptakan badai hebat.
“Seperti Nor'easters klasik, sistem badai ini memperoleh energinya sebagian dari udara lembap yang hangat dari laut. Kita berbicara tentang suhu permukaan laut Teluk Meksiko yang sangat hangat, memberikan badai dengan banyak kelembapan dan energi. Saat lautan terus menghangat, kami mengharapkan kontras yang lebih besar antara massa udara Arktik dingin dan lautan hangat yang ditemui. Perbedaan suhu adalah bagian dari apa yang mendorong badai midlatitude tipikal," beber Michael.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, "Energi ekstra dari kelembapan teluk dan curah hujan yang besar bisa menyebabkan banjir ekstrem karena salju juga ikut meleleh."
Menurutnya, badai semacam ini akan terus berdampak ke Amerika Serikat dan menyebabkan banjir parah.
"Ada bukti bahwa perubahan iklim meningkatkan faktor-faktor mendasar ini, di mana curah hujan sangat besar," bebernya.
"Jika kita terus membiarkan pemanasan global karena pembakaran bahan bakar fosil dan aktivtas manusia lainnya, tidak diragukan lagi akan terjadi peristiwa yang lebih ekstrem dari ini," tuturnya. [DF]