Konten dari Pengguna

Peta Prakiraan Potensi Gerakan Tanah Selesai Diperbaharui

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
14 Februari 2019 13:51 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Trubus.id -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memperbarui Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadinya Gerakan Tanah, perbaruan bulan Februari 2019. Ada beberapa penyebab terjadinya gerakan tanah selain curah hujan lebat.  
ADVERTISEMENT
"Gerakan tanah biasanya diperkirakan akibat kemiringan lereng, tanah pelapukan yang tebal dan labil, saluran drainase yang kurang baik, dan dipicu oleh curah hujan lebat sebelum dan pada saat terjadinya gerakan tanah," ungkap Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, Jumat (1/2). 
Dalam informasi yang dihimpun peta tersebut secara rutin dikirimkan oleh Kementerian ESDM kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai acuan untuk melakukan mitigasi bencana di wilayah masing-masing.
Terkait potensi gerakan tanah tersebut, masyarakat yang tinggal dekat dengan lereng terjal dengan kondisi yang serupa dengan lokasi gerakan tanah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Jika terdapat retakan tanah yang sejajar dengan lereng segera melapor kepada pemerintah setempat. Masyarakat dan pengguna jalan juga harus waspada bila melalui jalan ini, terutama pada waktu dan setelah hujan," ujar Agung.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk mencegah terjadinya gerakan tanah, Agung mengatakan agar masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat menjaga fungsi lahan dengan menanami vegetasi berakar dalam dan kuat serta menata aliran air permukaan pada tebing bagian atas.
"Sebaiknya tidak mendirikan bangunan pada jarak yang terlalu dekat dengan tebing dan tidak mengembangkan permukiman mendekat ke arah tebing," lanjutnya.
Pemerintah Daerah juga diharap agar meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana akibat gerakan tanah. Sementara masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah/BPBD setempat.
Kementerian ESDM juga menyediakan peta tersebut untuk dapat diunduh masyarakat di laman resmi website Kementerian ESDM. [RN]
ADVERTISEMENT