Konten dari Pengguna

Prediksi Peneliti, Tsunami Dahsyat 2004 akan Terjadi Lagi di Aceh

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
27 Oktober 2018 0:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Tim peneliti dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Earth Observatory of Singapore (EOS) Nanyang Technological University (NTU) menemukan fakta bahwa Aceh sudah dilanda tsunami dahsyat sejak 7400 silam.
ADVERTISEMENT
Itu dikatakan peneliti setelah mereka berhasil mengidentifikasi semua lapisan pasir yang terendapkan oleh berbagai kejadian tsunami pada masa lampau di dalam gua dekat pantai di Meunasah Lhok, Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar.
Hanya saja, tsunami di Aceh senantiasa berulang dengan periode perulangannya yang berbeda. Ada tsunami yang berulang dalam 2000 tahun, tapi ada juga yang terjadi dalam waktu kurang dari 100 tahun.
Baca Lainnya : Misteri Kedahsyatan Tsunami 2004 di Aceh Terpecahkan
"Oleh karena itu, kemungkinan perulangan kembali tsunami dahsyat di Aceh sangat besar kemungkinannya. Berdasarkan hubungan antara ketebalan lapisan pasir tsunami di dalam gua dan interval perulangan tsunami, dapat disimpulkan bahwa masa jeda yang panjang kemungkinan mengikuti tsunami 2004," ujar Nazli Ismail, Ph.D, Dosen Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, saat menjadi narasumber di kegiatan bulan pengurangan risiko bencana yang dilakukan di Medan, Sumatra Utara, Senin (22/10).
ADVERTISEMENT
Kajian gua tersebut memberikan gambaran sangat penting tentang perulangan bahaya tsunami di sepanjang zona subduksi (megathrust Sunda) yang membentang di sebelah barat lepas pantai Sumatra. Dengan mempelajari bukti-bukti tsunami purba di gua dekat pantai tersebut, para ahli geologi sangat terbantu untuk memecahkan teka-teki prediksi tsunami yang serupa dengan tsunami 2004 pada masa mendatang.
Selama ini, informasi kejadian tsunami purba berdasarkan catatan sejarah dan rekaman peralatan kegempaan masih sangat singkat durasinya. Sehingga, rekaman tersebut tidak mampu memberikan gambaran yang menyeluruh tentang potensi tsunami besar. Oleh karena itu, perlu dicari bukti-bukti tsunami dahsyat yang terjadi di masa lampau, baik dari sisi waktu maupun dari sisi perulangan.
Baca Lainnya : Seperti Jaring, Mangrove Bisa Hadang Tsunami
ADVERTISEMENT
"Informasi semacam ini akan sangat bermanfaat untuk membantu mengurangi risiko bencana pada masyarakat Aceh yang umumnya mendiami wilayah pesisir," kata Nazli.
Rekaman dari dalam gua membuktikan, perulangan kejadian tsunami dahsyat di Aceh pernah terjadi dalam rentang waktu yang sangat singkat dan pernah juga terjadi dalam rentang waktu 200 tahun.
"Sangat sulit bagi kita untuk memprediksi secara tepat kejadian tsunami besar berikutnya setelah tsunami 2004. Pemerintah perlu meningkatkan upaya penyadaran masyarakat terhadap ancaman bahaya tsunami melalui pendidikan. Gua ini merupakan salah satu situs yang dapat dijadikan sebagai tempat pembelajaran. Oleh karena itu, Universitas Syiah Kuala dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) berharap keberadaan gua tsunami tersebut dapat dilestarikan," jelasnya. [DF]
 
ADVERTISEMENT