Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Produk Unggas Segar Malaysia Dilarang Masuk Kalbar
31 Agustus 2018 14:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Kantor Pelayanan dan Operasional Karantina Pertanian Entikong, Kalimantan Barat (Kalbar) melarang keras produk unggas segar dari Malaysia karena saat ini Malaysia tengah dilanda wabah flu burung.
ADVERTISEMENT
"Kami akan mengarantina sesuai surat edaran Kepala Badan Karantina nomor 13631/KR.120/K /08/2018 tentang instruksi larangan memasukan unggas dan produk unggas segar dari negara Wabah Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) Malaysia," kata Kasubsie Pelayanan dan Operasional Karantina Pertanian Entikong, Kalimantan Barat Khaeruddin, kepada wartawan di Kalbar, Kamis, (30/8).
Menurut Khaeruddin, surat edaran itu sudah di sosialisasikan salah satunya di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia yakni Kecamatan Badau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
Baca Lainnya: Potensi Agribisnis di Kalbar Sangat besar, Tapi...
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan penolakan ini merupakan langkah Karantina Entikong guna mewaspadai masuknya unggas dan produk unggas dari Malaysia yang terjangkit wabah HPAI ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Karantina Pertanian Entikong, terus memantau dan menyiapkan langkah pencegahan agar wabah dan penyebaran HPAI tidak terjadi di dalam negeri khususnya di Kalimantan Barat," lanjut Khaeruddin.
Ia mengatakan, kondisi sosial masyarakat perbatasan akan menjadi pertimbangan terhadap pemenuhan kebutuhan unggas dan produk unggas segar.
Baca Lainnya: Regulasi Bisnis Ternak Ayam Tidak Berpihak Pada Peternak Kecil
Oleh itu, Khaeruddin berupaya pencegahan penyebaran wabah flu burung menjadi tanggungjawab bersama seluruh stakeholder (pihak) termasuk masyarakat di Kalimantan Barat.
Dikatakan Khaeruddin, pembatasan dan pemeriksaan maksimum untuk kesehatan wajib di lakukan.
"Wabah flu burung dapat menyebabkan kerugian yang besar serta dapat tertular ke manusia," tutupnya.
ADVERTISEMENT