Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
PVMBG Pasang Pemantau Gas Beracun di Gunung Ijen dan Alat Seismik di Raung
2 Maret 2019 0:03 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Saat ini aktivitas Gunung Ijen maupun Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur masih pada level normal. Namun meski demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap merekomendasikan radius 1 kilometer dari kawah Gunung harus seteril dari aktivitas manusia.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi ini sendiri dikeluarkan karena dalam radisu yang direkomendasikan tersebut, rawan terjadi hembusan gas beracun dari dalam kawah. Untuk mendeteksi hebusan gas beracun itulah, beberapa peralatan ditambahkan di pos pengamatan Gunung Ijen dan Gunung Raung di Banyuwangi.
Kepala PVMBG, Kasbandi mengatakan, peralatan yang ditambahkan itu di antaranya berupa 3 seismograf digital, 1 CCTV, dan 2 alat multigas atau alat monitoring gas CO2 dan H2S yang dipasang di pos pantau Gunung Ijen.
"Alat monitoring gas CO2 ini dipasang untuk mendeteksi hembusan gas beracun dari kawah Gunung Ijen. Sebab Gunung Ijen itu rawan sekali menghembuskan gas beracun, terutama pada musim penghujan saat ini," ujarnya kepada wartawan, Selasa (26/2).
ADVERTISEMENT
Diharapkan, kata Kasbandi, dengan adanya alat monitoring gas CO2 ini kemungkinan adanya hembusan gas beracun dari kawah Gunung Ijen bisa dideteksi lebih awal.
Baca Lainnya : PPGA: Aktivitas Gunung Ijen Terus Dipantau
"Petugas pantau Ijen bisa memberikan imbauan atau peringatan lebih awal kepada para pengunjung atau wisatawan yang mendaki Gunung Ijen," tambahnya.
Kasbandi menambahkan selain menambah peralatan di Gunung Ijen, pihaknya juga menambah peralatan di Gunung Raung. Alat itu adalah empat buah alat seismik dan GPS. Diharapkan dengan penambahan peralatan ini, pengamatan gunung di dua pos pantau tersebut lebih cepat dan akurat.
"Alat ini semuanya untuk membantu pengamanan dan evakuasi warga jika terjadi erupsi," tambahnya. [RN]
ADVERTISEMENT