Konten dari Pengguna

Raih Emas, Mahasiswa Indonesia Berhasil Ciptakan Jaket Anti Hipotermia

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
27 September 2018 18:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Satu lagi inovasi yang dilakukan mahasiswa Indonesia kembali berhasil mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Tim J-ROID yang merupakan gabungan mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berhasil meraih medali emas di China melalui inovasi teknologi di bidang kesehatan. Adapun teknologi inovasi yang diciptakannya berupa jaket yang berfungsi untuk menyeimbangkan suhu tubuh.
ADVERTISEMENT
Kompetisi yang diikuti oleh 253 tim dari 49 negara ini, mahasiswa UB selain peroleh medali emas juga mendapat penghargaan tambahan yakni penghargaan khusus dari Thailand sebagai inovasi terbaik.
Dilansir dari website UB, Kamis (27/9), Ketua tim J-ROID Bagas Priyo Hadi Wibowo (Teknik Elektro 2015) mengungkapkan hasil karya jaket ini terinspirasi dari kasus hipotermia di Indonesia.
Baca Lainnya : RI Kenalkan Inovasi Teknologi Pascapanen Holtikultura di Konfrensi Internasional 
"Di Indonesia sendiri sering terjadi kasus tentang hipotermia dan hipertermia mengingat di lingkungan geografis Tanah Air terdapat beberapa daerah yang memiliki suhu ekstrem. Nah, jaket ini berfungsi untuk mengantisipasi hal tersebut," kata Bagas.
 J-ROID sendiri adalah singkatan dari Android Jacket for Hypothermia & Hyperthermia. Tim J-ROID sendiri terdiri dari Firmansyah Putra Satria (Teknik Elektro 2015), Ahmad Fathan Halim (Teknik Elektro 2015), Annisa Istighfari Hernanda R. (Fakultas Kedokteran 2015) dan Yurike Putri (Fakultas Kedokteran 2015) dan dibimbing oleh dosen Eka Maulana.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 1999-2011 di Amerika Serikat terjadi sekitar 7.415 kematian yang disebabkan oleh heart relates illness (penyakit terkait jantung) dan 16.911 kematian lainnya akibat execrssive natural cold (dingin yang berlebihan).
Baca Lainnya : Genjot Produktivitas Lele, Ini Keunggulan Inovasi Bioflok
"Kondisi ini yaitu yang berhubungan dengan adanya mekanis kontrol tubuh yang tidak dapat menyeimbangkan suhu tubuh terhadap perubahan lingkungan dan aktivitas sekitar. Hal inilah yang melatar belakangi penelitian kami," kata Bagas.
Dikatakan Bagas, tim ini membutuhkan waktu persiapan sekitar 2 bulan untuk mengikuti ajang kompetisi The 10th International Exhibition of Inventions (IEI) & The 3rd World Invention and Innovation Forum (WIIF) 2018 di kota Foshan, China yang digelar pada tanggal 13-15 September 2018.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, alat ini akan dikembangkan lagi sehingga dapat lebih akurat, efisien dan efektif sehingga pada masa mendatang J-ROID dapat diaplikasikan secara penuh di masyarakat. [NN]