Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Ratusan Kambing Ras Kaligesing, Adu Kemolekan di Piala Raja 2018
24 September 2018 19:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Selain terkenal akan salak pondohnya, kawasan Nganggring, Girikerto, Turi, Kabupaten Sleman juga cukup terkenal akan sektor peternakannya. Salah satu ternak yang banyak dibudidayakan di kawasan ini adalah kambing ras Kaligesing.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, guna meningkatkan sektor peternakan dan pariwisata dari kambing ras ini, Minggu (23/9) kemarin Bank Indonesia bersama Perkumpulan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkanas) untuk pertama kalinya menggelar Kontes Kambing Kaligesing Piala Raja 2018 di Sleman.
Sekitar 300 kambing ras Kaligesing dari berbagai daerah di Jawa memenuhi kandang ternak Kelompok Mandiri di Dusun Nganggring, Girikerto, Turi hari itu. Kambing-kambing itu berlaga menjadi yang terbaik dalam kontes tersebut.
Baca Lainnya : Sapi Seberat 1.214 Kilogram, Juarai Kontes Ternak Disnak Situbondo
Koodinator lapangan kontes, Eko Citraefa mengatakan, kontes tersebut kali pertama di gelar Turi.
"Kerjasama dengan Bank Indonesia (BI) dan Perkumpulan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkanas) dan Kelompok Ternak Mandiri," katanya, Minggu (23/9) kemarin.
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan BI DIY, Budi Hanoto menambahkan, Ternak Mandiri Nganggring yang terdiri dari peternakan kambing ras Kaligesing, home industry pengolahan susu kambing, dan perkebunan salak merupakan potensi pariwisata baru dari Padukuhan Nganggring yang ditawarkan kepada masyarakat.
"Hal ini merupakan wujud sumbangsih BI DIY dalam memajukan sektor peternakan dan pariwisata melalui pemberdayaan masyarakat guna mendorong peningkatan kesejahteraan, khususnya di Kabupaten Sleman," ujarnya.
Sementara itu Eko menjelaskan, kambing ras Kaligesing merupakan peranakan kambing etawa (PE) dari Jawa Tengah. Kontes berskala nasional tersebut terbagi empat kelas yaitu kelas A, B,C dan D yang terdiri dari jantan maupun betina.
Kelas D, batasan untuk kambing jantan tinggi badan maksimal 75 sentimeter dan gigi belum tanggal. Untuk betina, tinggi maksimal 70 sentimeter. Kelas C, tinggi jantan minimal 76 sentimeter dan betina 71 sentimeter serta belum ada gigi yang tanggal.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Struktur Usaha Peternakan Domba dan Kambing yang Sekarang Sulit Intervensi Pasar
"Jadi mau tingginya sampai satu meter tidak masalah," kata Eko.
Kelas B, syaratnya telah ganti gigi antara satu hingga dua gigi. Kelas A menjadi kelas bergengsi. Syaratnya, setiap kambing harus telah berganti gigi minimal tiga pasang atau enam gigi.
Ada 11 parameter menilai kualitas Kambing Kaligesing. Mulai kepala, tanduk, telinga, leher, postur, ekor, kaki, bulu, dan testis.
"Seluruh badan dinilai, ada skor satu per satu," ujarnya menjelaskan.
Kambing Kaligesing yang baik memiliki bentuk telinga melipat simetris ke depan, bulu lebat, posturnya tinggi kokoh. Selain itu, bentuk muka melengkung, pola warna bulu hitam putih atau coklat putih dan dagu bawah lebih panjang.
ADVERTISEMENT
Salah seorang peserta lomba Heri Widodo dari Pacitan sengaja datang untuk mengikuti kontes. Ia membawa serta 2 ekor kambing jantannya untuk mengikuti Kelas A dan B. Untuk mengikuti kontes ini, Heri mengaku sudah menyiapkan kambingnya sejak dua bulan lalu. Perawatan kambing, tidak terlalu sulit. Terpenting adalah menjaga kambingnya sehat. Pola makan harus dijaga. Perawatan bulu juga turut diperhatikan.
Baca Lainnya : Jokowi Sumbang Sapi Jagoan Kontes Kecantikan, untuk Kurban di Surabaya
"Pakan diberi ampas tahu, kangkung kering termasuk vitamin. Selain itu, sebisa mungkin kambing jangan dikawinkan dulu karena nanti akan lesu," kata Heri.
Kepala Dinas Pertanian DIJ Sasongko mengatakan lomba ini sebagai pemicu masyarakat menjadi peternak. "Agar termotivasi budidaya Kambing Kaligesing," ujarnya. Sasongko menyebut, dampak kontes menghasilkan kambing unggul.
ADVERTISEMENT
"Di samping itu, jika dikembangkan bisa menjadi penyedia bibit kambing daerah lain," tambahnya.
Peserta kontes tak hanya dari Sleman. Ada juga dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peserta paling jauh dari Lembang. [RN]
Live Update