Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Ribuan Orang Berbondong-bondong Tinggalkan Palu Usai Bencana Terjadi
4 Oktober 2018 19:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, usai gempa 7,4 magnitudo yang menyebabkan tsunami di Sulawesi tengah, Jumat (28/9) membuat ribuan warga ingin meninggalkan Kota Palu.
ADVERTISEMENT
Menurut Sutopo, warga yang ingin meninggalkan Kota Palu usai gempa dan tsunami adalah mayoritas adalah warga pendatang yang berasal dari luar Sulawesi.
Baca Lainnya : Tiga Kapal Gratis Disiapkan ASDP untuk Angkut Logistik Korban Gempa dan Tsunami di Palu
"Masyarakat yang ingin keluar dari Palu sebagian besar warga pendatang, dari Makassar, Jakarta, dan lain-lain," terang Sutopo ditemui di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10).
Untuk warga yang ingin meninggalkan Kota Palu, pemerintah sendiri telah menyiapkan kapal Pelni untuk mengangkut masyarakat yang ingin keluar dari Kota Palu dan kembai ke daerah asalnya.
"Hingga hari ke-enam usai bencana, ribuan masyarakat telah diangkut keluar menggunakan Kapal Pelni keluar Kota Palu," tambah Sutopo.
Baca Lainnya : 3,8 Juta Masyarakat Indonesia Berisiko Terhadap Ancaman Bencana Tsunami
ADVERTISEMENT
Selain menggunakan Kapal Pelni milik TNI, masyarakat yang yang meninggalkan Kota Palu juga bisa menggunakan pesawat komersial melalui Bandara Mutiara Palu. Hal ini karena, Bandara Mutiara, Palu telah kembali dibuka untuk penerbangan komersial.
Tapi, sampai saat ini, Sutopo belum dapat memastikan jumlah warga yang meninggalkan Kota Palu pascagempa dan tsunami.
"Totalnya masih terus diupdate. Tapi kalau melihat jadwal dan jumlah kapal dan pesawat, sudah ribuan masyarakat yang keluar dari wilayah Palu," ungkap Sutopo. [RN]