Konten dari Pengguna

Rupanya, Ini Penyebab Kotoran Wombat Berbentuk Kubus

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
4 Desember 2018 0:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam semalam, binatang dengan nama ilmiah Vombatus ursinus tasmaniensis ini bisa menghasilkan 80 hingga 100 kotoran kubus yang digunakannya untuk menandai teritorial, berkomunikasi dan menarik pasangannya.
Baca Lainnya :
Bentuk kotoran enam sisi ini membuat banyak peneliti kebingungan. Hingga akhirnya, sebuah tim peneliti yang terdiri dari insinyur mekanik dari Amerika Serikat dan pakar biologi di Australia mengklaim telah berhasil memecahkannya.
Patricia Yang, peneliti utama yang mempelajari hidrodinamika cairan dalam tubuh hewan di Georgia Institute of Technology, terdorong untuk melakukan penelitian setelah menemukan foto-foto kotoran wombat yang berbentuk kubus di internet.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Hal pertama yang mendorong saya untuk melakukan penelitian karena tidak pernah melihat hal seaneh ini dalam biologi. Kotoran wombat seperti sebuah misteri," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Patricia kemudian menduga bahwa wombat mungkin memiliki struktur jaringan lunak yang unik untuk menghasilkan kotoran semacam itu. Bersama koleganya, dia mempelajari saluran pencernaan wombat yang telah mati setelah tertabrak kendaraan di Tasmania, Australia.
Ternyata, dugaannya benar. Usus wombat memiliki elastisitas berbeda-beda untuk setiap bagiannya. Di akhir usus, feses bisa berubah dari bentuk cairan menjadi padat yang terdiri dari kubus-kubus kecil. Temuan ini, ujar Patricia, tak hanya meningkatkan pemahaman akan transportasi jaringan lunak, tapi juga memiliki implikasi besar untuk manufaktur.
Foto: Science News.
"Saat ini, kita hanya memiliki dua metode untuk membuat bentuk kubus, membentuknya atau memotongnya. Kini, kita punya metode ketiga. Ini adalah metode yang sangat keren untuk diaplikasikan dalam proses manufaktur, bagaimana membuat kubus dengan jaringan lunak dan bukan membentuknya," katanya.
ADVERTISEMENT
Temuan Patricia dan tim akan dipresentasikan dalam pertemuan American Physical Society’s Division of Fluid Dynamics tahun ini. Unik, ya. [DF]