Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Selamatkan Anggrek Pensil, Akademisi Kembangkan Teknik Kultur Jaringan
1 Oktober 2018 11:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Para peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu mengembangkan teknik kultur jaringan untuk mempercepat peningkatan pengembangan tanaman anggrek pensil (Papillionanthe hookerina) yang terancam punah di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
"Teknik ini mampu meningkatkan populasi dan menyediakan indukan unggul anggrek pensil," kata salah seorang peneliti anggrek, Atra Romeida di Bengkulu, Minggu (30/9).
Anggrek pensil merupakan tanaman hias endemik Bengkulu, di mana flora ini banyak ditemukan di kawasan Danau Dendam Tak Sudah yang memiliki luasan mencapai 557 hektare (ha) dan 67 ha luas permukaan air. Lokasi ini berjarak sekitar enam kilometer (km) dari Kota Bengkulu.
Baca Lainnya: Ade Andriyani: Bisnis Anggrek Peluang Sukses Sangat Besar
"Di habitatnya, kami hanya menemukan dua lokasi anggrek pensil. Lokasi pertama terdapat 50 batang, sedangkan lokasi kedua hanya ada sembilan batang. Populasi bunga ini sulit bertambah karena bijinya tidak memiliki cadangan makanan, sehingga angka harapan hidupnya rendah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dia berharap dengan melalui teknik kultur jaringan ini satu biji dari bibit unggul dapat diperbanyak menjadi 10.000 bibit baru. Teknik ini mampu meningkatkan populasi anggrek pensil di alam Bengkulu.
"Kultur jaringan merupakan upaya membudidayakan jaringan tanaman induk menjadi tanaman baru yang mempunyai kesamaan sifat dengan induknya," jelasnya.
Baca Lainnya: Kisah Sugih Nugroho, Pengusaha Anggrek Sukses Beromzet Wow
Berdasarkan literatur sejarah tahun 1882, pemerintah kolonial Inggris menobatkan anggrek pensil sebagai Queen of Orchids dan mendapat penghargaan First Class certificate.
Penyematan nama anggrek pensil lantaran bentuk daunnya tipis memanjang seperti pensil. Warna bunga tanaman ini merupakan perpaduan antara putih dan ungu.
"Kami mengupayakan pelestarian dengan teknik kultur jaringan agar spesies anggrek ini tidak punah," kata Atra Romieda. [KW]
ADVERTISEMENT