Studi pada Jamur Padi, Harapan Baru untuk Pelajari Mekanisme Virulensi Jamur Patogen Tanaman

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2019 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Studi pada Jamur Padi, Harapan Baru untuk Pelajari Mekanisme Virulensi Jamur Patogen Tanaman

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trubus.id -- Jamur ledakan beras (Magnaporthe oryzae) adalah ancaman keamanan pangan global karena penghancuran beras yang dibudidayakan, makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
ADVERTISEMENT
Upaya penahanan penyakit dengan menggunakan pemuliaan tradisional atau pendekatan kimia telah gagal karena jamur dapat dengan cepat beradaptasi dan bermutasi untuk mengembangkan resistensi. Karena itu, perlu dipahami perkembangan terkait infeksi jamur untuk merumuskan metode pengendalian ledakan yang baru dan efektif.
Sekelompok ilmuwan di Nanjing Agricultural University dan Louisiana State University Health Sciences Center meneliti biologi sel jamur patogenesis jamur ledakan padi dan baru-baru ini menerbitkan laporan sistematis dan komprehensif pertama tentang mekanisme molekuler protein pengikat aktin (MoAbp1) yang berperan peran penting dalam patogenisitas jamur.
Melalui penelitian yang sedang berlangsung, para ilmuwan ini menemukan bahwa jamur semburan padi membentuk struktur infeksi khusus yang menggunakan kekuatan mekanik untuk memecahkan kutikula daun padi. Begitu berada di dalam inang, infeksi berkembang biak dengan hidup dari nutrisi tanaman.
ADVERTISEMENT
Kedua proses ini dimungkinkan oleh protein pengikat aktin (MoABp1) yang menghubungkan kinase pengatur aktin (MoArk1) dan protein terkait siklase (MoCap1) ke protein aktin (MoAct1). Proses ini diperlukan untuk pertumbuhan dan ketekunan jamur.
Dalam skala besar, temuan ini memberi cahaya baru pada biologi sel eukariotik dan mekanisme virulensi jamur patogen tanaman. Pada skala yang lebih kecil, temuan ini dapat mengungkapkan pendekatan atau target baru untuk manajemen jamur anti-ledakan. [RN]