Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Taman Nasional Ujung Kulon Terdampak Tsunami Selat Sunda, Bagaimana Kondisi 67 Ekor Badak Jawa?
29 Desember 2018 0:10 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana kondisi satwa liar tersebut jika Taman Nasional Ujung Kulon terkena dampak tsunami?
"Kondisi badak yang ada di sini, baik-baik saja. Saya yakin, mereka tidak terkenda dampak tsunami secara langsung karena datangnya dari arah utara, sementara daerah konsentrasi badak ada di pantai selatan," kata Mamat Rahmat, Kepala Taman Nasional Ujung Kulon, Selasa (25/12).
Baca Lainnya :
Namun, Mamat belum melakukan pemeriksaan terhadap hewan bernama ilmiah Rhinoceros sondaicus usai bencana tsunami karena semua petugas di lapangan dievakuasi.
"Kami harus melakukan evakuasi petugas di lapangan demi keamaan dan ketenangan pihak keluarga mereka. Tapi, saya yakin semua badak jawa selamat karena mereka sering di hutan, walaupun habitatnya juga di pantai. Iya, terkadang mereka ke pantai kalau butuh air asin saja. Saat air sungai yang di hutan tercampur air laut, mereka enggak ke pantai. Nah, habitat badak di hutan, jaraknya jauh sekali dari bibir pantai," jelasnya.
ADVERTISEMENT
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Menurut Mamat, populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon ada 67 ekor.
"Yang jantan ada 37 ekor dan betina 30 ekor," bebernya.
Sementara itu, sejumlah fasilitas di Taman Nasional Ujung Kulon hancur.
"Satu kantor resor Citelang hancur lebur, begitu juga dengan selter dan toilet di Cigenter, hancur. Dua buah kapal ketinting hancur dan dua sampan hilang. Dermaga Handeuleum hancur dan hilang, sementara Dermaga Tamanjaya rusak," terang Mamat. [DF]