Teaching Industry Unhas Berikan Solusi Permasalah Bibit Anggrek

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
15 September 2018 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Teaching Industry Universitas Hasanuddin (Unhas) mengembangkan kultur jaringan bibit berbagai spesies anggrek alam maupun anggrek hibrida dengan melibatkan mahasiswa dan peneliti.
ADVERTISEMENT
"Beberapa spesies yang kami kembangkan yaitu anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum), anggrek hitam (Coelogyne pandurata), anggrek macan (Grammatophyllum scriptum), serta berbagai jenis anggrek Phalaenopsis, Dendrobium, dan hasil persilangannya," ujar Ketua Unit Perbenihan Teaching Industry Unhas Rinaldi Sjahril yang ditemui di Makassar.
Menurut Rinaldi, pengembangan bibit anggrek ini merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, dan merupakan bagian dari Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK).
Baca Lainnya : Pecinta Bunga Anggrek, Yuk Ikuti Workshop Bungakan Anggrek
Rinaldi yang menjabat sebagai Kepala Laboratorium Bio Sains dan Bioteknologi Reproduksi Tanaman Unhas sekaligus Ketua Tim PPUPIK Pengembangan Bibit Anggrek ini megungkapkan, yang menjadi kendala para pengusaha tanaman hias khususnya anggrek di Sulsel sangat tergantung pada bibit anggrek dari Pulau Jawa yang harganya cukup mahal, dan risiko kerusakan akibat transportasinya juga cukup besar.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kata dia, Unhas memiliki sumber daya manusia yaitu mahasiswa dan peneliti serta fasilitas laboratorium di Teaching Industry yang sangat memadai untuk memproduksi bibit anggrek dalam jumlah banyak dan seragam melalui teknik kultur jaringan.
Untuk itu, melalui kegiatan ini, Unhas mencoba memberikan solusi permasalahan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pengusaha tanaman terhadap bibit anggrek yang berkualitas dan terjangkau. Selain itu kegiatan ini juga sekaligus mendorong kewirausahaan mahasiswa, dan berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset Unhas di masyarakat.
Baca Lainnya : Waduh, Anggrek Phalaenopsis di Indonesia Terancam Punah
"Dalam kegiatan ini, kami telah menjalin kemitraan dengan pengusaha tanaman hias lokal yang berada di Makassar yang memiliki kebun anggrek di Bulu Dua, Kabupaten Barru, kami juga membuka kesempatan bagi pihak lain yang ingin bermitra," katanya.
ADVERTISEMENT
Adapun pengembangan bibit anggrek ini juga menunjang otonomi kampus Unhas melalui perolehan pendapatan mandiri atau memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa, dan membantu menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru.
Selain pengembangan bibit anggrek, Teaching Industry juga menggelar pelatihan tentang teknik kultur jaringan skala rumah tangga. Dengan menyasar guru dan pengusaha tanaman hias ini, Unhas mengajarkan penyederhanaan teknik kultur jaringan tanaman sehingga dapat dilakukan pada skala rumah tangga.
"Kami berharap hasil penelitian kami tidak hanya menjadi milik kampus, tetapi benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum," ujarnya. [NN]