Konten dari Pengguna

Tekan Kenaikan Harga Telur, Pemerintah Tambah Kuota Impor Jagung Pakan

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
8 Januari 2019 0:10 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kanaikan harga jagung kering ini pun berimbas pada para peternak unggas. Dampaknya, harga telur dan daging ayam pun ikut melonjak. 
Untuk itu, agar harga telur dan daging ayam kembali stabil, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menambah kuota impor jagung kering untuk pakan ternak sebanyak 30 ribu ton. Padahal akhir tahun lalu pemerintah telah memberikan kuota impor jagung kering sebanyak 100 ribu ton.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pemerintah mengambil keputusan menambah kuota lantaran harga jagung yang masih tinggi. Apalagi, panen raya jagung diproyeksi baru akan terjadi di bulan April.
"Harga telur ayam yang naik, kita paham itu persoalan kurangnya suplai jagung. Kita sudah impor dan sudah masuk sekitar 70 ribu ton sampai akhir Desember. Sisa 30 ribu ton rencananya akan masuk di minggu ketiga Januari ini. Kita juga sudah menambah 30 ribu ton lagi untuk masuk di pertengahan Februari karena panen jagung itu April," ujar Darmin di kantornya, Jumat (4/1).
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya :
Lebih lanjut, Darmin menyebutkan adanya kendala distribusi di lapangan, di mana jagung kering yang sudah diimpor baru didistribusikan hanya kepada peternak ayam kecil. 
Padahal, banyak juga peternakan ayam kelas menengah yang tersebar di sentra produksi telur seperti Blitar dan daerah lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang belum mendapatkan suplai jagung impor tersebut.
"Kelihatannya di lapangan ada kebijakan bahwa ini diberikan hanya pada peternak ayam petelur kecil. Kita kan tujuannya mau menurunkan harga jagung, ya jangan pilih-pilih distribusinya hanya pada yang kecil. Saya nggak tahu [alasannya], mungkin mau mengirit jagungnya supaya tidak cepat habis," kata Darmin.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya :
Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan Perum Bulog untuk mendistribusikan jagung impor yang sudah ada kepada seluruh peternak ayam mandiri di sentra-sentra produksi. 
Pemerintah, menurut Darmin, bukan hanya bertujuan membantu peternak kecil, namun juga berupaya menarik turun harga jagung secara keseluruhan dengan cara mengguyur pasar dengan jagung impor.
"Kalau harga jagung tidak turun, b ahkan naik, harga telur pasti naik. Karena peternak ayam petelur itu adalah usaha-usaha rumah tangga. Ada yang besar tapi tidak banyak, yang banyak justru peternak kecil dan menengah," ujarnya. [RN]