news-card-video
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Tim Ekspedisi Gunung Everest Berhasil Turunkan 11 Ton Sampah dan 4 Jasad Manusia

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
11 Juni 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Lebih dari 300 orang pendaki telah tewas di Everest sejak gunung itu pertama kali ditaklukkan pada tahun 1953 silam. Tidak jelas berapa banyak jenazah yang masih raib di jalur pendakian, dan para pejabat lokal mengatakan mereka tidak memiliki catatan.
ADVERTISEMENT
Ratusan pendaki, bersama pemandu serta kuli panggul mereka, menghabiskan berminggu-minggu di Everest setiap musim semi, yang menjadi waktu pendakian terbaik.
Di waktu-waktu tersebut, sebuah area berkemah rutin dibuka pada ketinggian 5.300 meter di atas permukaan laut, yang biasanya bertahan selama-lamanya hingga tiga bulan, antara maret hingga Mei.
Tahun ini saja, Nepal mengeluarkan 381 izin mendaki Gunung Everest, yang masing-masing berbiaya US$ 11.000 atau sekitar Rp 156 juta, di mana hal itu menjadi sumber pendapatan penting bagi negara yang tengah kekurangan uang tersebut.
Namun demikian, pendapatan negara itu bertolak belakangan dengan apa yang terjadi di atas gunung tersebut. Tumpukan sampah, mulai dari sampah pendakian hingga mayat yang bergelimpangan, menjadikan Gunung Everest sebagai tempat sampah tertinggi di dunia. 
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal itu, ekspedisi pembersihan Gunung Everest pun dilakukan oleh pemerintah Nepal. hasilnya, 11 ton sampah dan 4 jasad pendaki berhasil diturunkan, kata para pejabat setempat, Rabu (5/6) kemarin.
Tim ekspedisi yang kembali dari gunung setinggi 8.850 meter itu mengatakan sebagian besar lerengnya dipenuhi kotoran manusia, botol bekas oksigen, robekan tenda, tali, kantong plastik, dan masih banyak lainnya.
Dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (6/6), pejabat setempat menilai temuan tersebut sebagai hal memalukan bagi sebuah negara yang mendapat pemasukan besar dari pendakian Gunung Everest.
Sebagian dari sampah tersebut diterbangkan ke ibu kota Kathmandu untuk diserahkan kepada pihak pendaur ulang pada hari Rabu, yang sekaligus mengakhiri ekspedisi pembersihan tersebut.
ADVERTISEMENT
Para pejabat menyebutnya sebagai misi yang sukses, meski diakui oleh mereka, masih banyak sampah yang harus dikumpulkan di sepanjang area pendakian Gunung Everest. Beberapa di antaranya tertutup salju dan hanya terkuak ketika suhu udara meningkat.
Otoritas Nepal belum dapat memperkirakan dengan tepat berapa banyak sampah yang tersisa di Gunung Everest. Sebagian besar ditemukan di Kamp 2 dan 3, di mana kerap menjadi tempat pendaki beristirahat di antara base camp dan puncak.
Sebuah tim pembersihan yang terdiri dari 20 pendaki Sherpa mengumpulkan lima ton sampah pada bulan April dan Mei dari berbagai lokasi kamp, dan enam ton lainnya dari area di bawahnya, kata Dandu Raj Ghimire, Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Nepal.
ADVERTISEMENT
"Sayangnya, beberapa sampah yang dikumpulkan dalam tas di South Col --jalur pendakian selatan-- tidak dapat diturunkan karena cuaca buruk," kata Ghimire dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Adapun empat jenazah yang ikut dibawa turun, ditemukan secara tidak sengaja ketika salju mencair, tidak jauh di atas base camp.
Keempat jenazah tersebut kemudian diterbangkan ke rumah sakit di Kathmandu untuk proses identifikasi, kata Ghimire.
Ditambahkan olehnya, bahwa pendaki yang berjuang untuk turun gunung kesulitan membawa jasad rekan setimnya yang meninggal, sehingga kerap kali terpaksa ditinggalkan di sepanjang jalur pendakian. [RN]