Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Tingkatkan Konsumsi Ikan, Menteri Susi Resmikan Program Aisumaki
5 Juli 2019 0:06 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tingkatkan Konsumsi Ikan, Menteri Susi Resmikan Program Aisumaki
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Susi menyebut bahwa dalam 4,5 tahun terakhir pemerintah fokus membangun kemaritiman dan perikanan. Hal ini demi mencapai visi dan misi pemerintah menjadikan laut sebagai masa depan bangsa dan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Laut menjadi masa depan bangsa berarti adik-adik kita, cucunya, anak-anaknya adik-adik akan menggantungkan atau bisa hidup dari hasil laut kita,” kata Menteri Susi dalam keterangan tertulis yang diterima Trubus.id di Jakarta, Senin (1/7).
Guna mewujudkan cita-cita tersebut, Menteri Susi menyebut langkah pertama yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah memberantas praktik illegal fishing dengan menenggelamkan dan mengusir kapal-kapal asing yang selama ini mencuri ikan di laut Indonesia. Selanjutnya, pemerintah mengatur penggunaan alat tangkap dan cara-cara panen ikan yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Dengan demikian, kita harapkan kesejahteraan ini muncul. Karena apa? Satu, ikan makin banyak. Kedua, keberlanjutan, di mana kita juga membuat gerakan budidaya di mana-mana,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua LMI, Mukhtasor mengatakan, keikutsertaan LMI sebagai Lembaga Amil Zakat dalam mendorong program gemar makan ikan adalah bentuk dukungan terhadap program-program pemerintah.
“Kalau ditanya kenapa Lembaga Amil Zakat sekarang ngurusi makan ikan? Itu kita ingin positioning kita juga menjadi lebih tepat bahwa program-program LMI adalah program-program yang in line dengan program-program nasional bangsa Indonesia,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jata Timur, Emil Elestianto Dardak menyampaikan, Pemprov Jatim mendukung penuh program peningkatan konsumsi ikan yang diusung.
ADVERTISEMENT
“Selain supaya kita semua tidak ditenggelamkan oleh Ibu Susi, salah satunya juga supaya kita membangun generasi muda yang memang kalau mau menang, harus makan ikan,” jelasnya.
Terkait budidaya, Menteri Susi berpesan agar budidaya dilakukan secara mandiri. “Perikanan harus independen. Pemdudidayaannya tidak boleh bergantung dari luar, baik bibit maupun pakan. Komunitas-komunitas masyarakat harus dibangun dan dibentuk untuk bisa menyiapkan dari hulu ke hilir sendiri,” ujarnya.
Baca Lainnya : Ini Dia, 6 Nutrisi Ikan Asin yang Penting untuk Tubuh
Selain itu, Menteri Susi juga mendorong sinergi dan sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah, termasuk program Gemarikan.
Diakuinya, program ini perlu digalakkan karena ikan merupakan sumber protein dan omega 3 yang baik untuk tumbuh kembang tubuh dan kecerdasan anak.
ADVERTISEMENT
“Kalau anak-anak dengan program makan ikan ini, ke depan bukan lagi anak Indonesia suka makan ikan, tapi anak Indonesia harus makan ikan,” cetus Susi.
Pihaknya berpendapat, walaupun warisan genetik turut berpengaruh terhadap kecerdasan anak, namun kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi berpengaruh lebih besar. Untuk itulah anak-anak harus didorong untuk gemar mengkonsumsi ikan sedari dini. Lanjut dia, kandungan omega 3 di dalam ikan berpengaruh dalam pembentukan Intelligence Quotient (IQ).
Baca Lainnya : Makan Ikan Bisa Cegah Asma?
“Kita harus dorong peningkatan IQ anak-anak. Kalau perlu kita paksakan harus mengadakan ikan. Kurangi nasi kalau perlu untuk bisa membeli ikan. Kenapa? Kalau karbohidrat saja hanya untuk kenyang saja, kekuatan badan saja, tapi perkembangan otaknya tidak ada,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dirinya menambahkan, perkembangan kecerdasan ini sangat diperlukan mengingat di era globalisasi ini persaingan semakin ketat. Terlebih pemerintah telah mencanangkan industri 4.0 yang menuntut kreativitas dari sumber daya manusianya.
“Kalau skill training maupun edukasi yang diberikan tidak mampu diserap anak dengan baik, mereka tidak bisa menjadi lebih kreatif. Maka kelebihan penduduk anak-anak kita nanti, akan menjadi beban sosial bagi bangsa kita. Di sinilah sangat penting. Saya pikir program pendidikan harus memasukkan di dalamnya ikan sebagai salah satu asupan yang menjadi makanan wajib di sekolah,” pungkas Menteri Susi. [NN]