Konten dari Pengguna

Untuk Perlambat Pemanasan Global, Ilmuwan di PBB Serukan Perubahan Pola Pertanian

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
31 Agustus 2019 0:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Untuk Perlambat Pemanasan Global, Ilmuwan di PBB Serukan Perubahan Pola Pertanian

ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Manusia harus secara drastis mengubah produksi tanaman pangan untuk mencegah dampak pemanasan global yang paling dahsyat. Menurut laporan baru dari panel ilmuwan PBB tentang perubahan iklim yang dikutip the Independent, para ilmuwan melihat efek perubahan iklim dari pertanian, penggundulan hutan dan penggunaan lahan lainnya. Secara bersamaan, kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan sekitar sepertiga dari emisi gas rumah kaca manusia, termasuk lebih dari 40% metana. Metana adalah gas yang berperan dalam menahan panas di atmosfer, sehingga masalah pun semakin parah.
ADVERTISEMENT
Emisi dari produksi pertanian diprediksi meningkat, maka dari itu menunda tindakan pada pengurangan emisi gas rumah kaca dapat menghasilkan beberapa dampak yang tidak dapat diubah pada beberapa ekosistem.
Secara umum para ahli menyarankan supaya menekan pembukaan lahan pertanian baru dan melestarikan hutan untuk menjaga suhu bumi tidak meningkat drastis. Itu lantaran suhu global telah meningkat sekitar 1 derajat Celcius dalam 150 tahun terakhir.
Untuk memenuhi target suhu yang stabil itu, emisi gas rumah kaca global perlu turun 40% hingga 50% pada dekade berikutnya. Para ilmuwan mengatakan cara untuk mencapai pengurangan itu adalah secara signifikan meningkatkan jumlah lahan yang tertutup pohon dan vegetasi lainnya. Selain itu, secara signifikan mengurangi jumlah metana dan gas rumah kaca lainnya yang berasal dari peternakan  seperti sapi, domba, dan kambing.
ADVERTISEMENT
Mengontrol emisi dari pertanian akan terkait dengan masalah keamanan pangan. Seperti diketahui, gas rumah kaca dari produksi makanan menciptakan lingkaran setan: Ketika bumi semakin panas, pertanian semakin sulit dilakukan dibanyak tempat yang akhirnya memaksa petani untuk membuka lebih banyak lahan untuk menanam tanaman pangan.
Apalagi sekitar 50% dari lahan bervegetasi dunia didedikasikan untuk pertanian dan sekitar 30% dari lahan pertanian digunakan untuk menanam gandum untuk pakan ternak. Mengingat seberapa banyak lahan yang dibutuhkan untuk menanam makanan untuk memberi makan ternak, produksi daging memiliki andil dalam deforestasi.
Pada akhirnya, sekali lagi para ilmuwan menawarkan alternatif solusi bagaimana cara mencapai itu. Misalnya, untuk negara-negara yang kehilangan rerimbunan pohon (hutan) pada abad yang lalu, reboisasi dapat membantu menyedot gas rumah kaca dari udara, sekaligus juga mencegah tanah mengering, keras dan tak bisa ditanami lagi.
ADVERTISEMENT