Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Untuk Perlambat Pemanasan Global, Ilmuwan di PBB Serukan Perubahan Pola Pertanian
31 Agustus 2019 0:09 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Untuk Perlambat Pemanasan Global, Ilmuwan di PBB Serukan Perubahan Pola Pertanian
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Emisi dari produksi pertanian diprediksi meningkat, maka dari itu menunda tindakan pada pengurangan emisi gas rumah kaca dapat menghasilkan beberapa dampak yang tidak dapat diubah pada beberapa ekosistem.
Secara umum para ahli menyarankan supaya menekan pembukaan lahan pertanian baru dan melestarikan hutan untuk menjaga suhu bumi tidak meningkat drastis. Itu lantaran suhu global telah meningkat sekitar 1 derajat Celcius dalam 150 tahun terakhir.
Untuk memenuhi target suhu yang stabil itu, emisi gas rumah kaca global perlu turun 40% hingga 50% pada dekade berikutnya. Para ilmuwan mengatakan cara untuk mencapai pengurangan itu adalah secara signifikan meningkatkan jumlah lahan yang tertutup pohon dan vegetasi lainnya. Selain itu, secara signifikan mengurangi jumlah metana dan gas rumah kaca lainnya yang berasal dari peternakan seperti sapi, domba, dan kambing.
ADVERTISEMENT
Mengontrol emisi dari pertanian akan terkait dengan masalah keamanan pangan. Seperti diketahui, gas rumah kaca dari produksi makanan menciptakan lingkaran setan: Ketika bumi semakin panas, pertanian semakin sulit dilakukan dibanyak tempat yang akhirnya memaksa petani untuk membuka lebih banyak lahan untuk menanam tanaman pangan.
Apalagi sekitar 50% dari lahan bervegetasi dunia didedikasikan untuk pertanian dan sekitar 30% dari lahan pertanian digunakan untuk menanam gandum untuk pakan ternak. Mengingat seberapa banyak lahan yang dibutuhkan untuk menanam makanan untuk memberi makan ternak, produksi daging memiliki andil dalam deforestasi.
Pada akhirnya, sekali lagi para ilmuwan menawarkan alternatif solusi bagaimana cara mencapai itu. Misalnya, untuk negara-negara yang kehilangan rerimbunan pohon (hutan) pada abad yang lalu, reboisasi dapat membantu menyedot gas rumah kaca dari udara, sekaligus juga mencegah tanah mengering, keras dan tak bisa ditanami lagi.
ADVERTISEMENT
Live Update