Konten dari Pengguna

Vegetasi Mulai Pulih, Jalur Pendakian Gunung Slamet Dibuka Kembali

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
4 Maret 2019 0:01 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Sejak 10 Januari silam, jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet dari Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, ditutup untuk umum.
ADVERTISEMENT
Penutupan sendiri dilakukan untuk pemulihan ekosistem sepanjang jalur pendakian dalam upaya menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya serta antisipasi akibat cuaca buruk bagi pendaki.
Kini setelah cukup lama ditutup, Sabtu 2 Maret 2019 mendatang, jalur pendakian akan dibuka kembali. Dibukanya kembali jalur ini diinformasikan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga dalam pesan tertulisnya kepada media, Kamis (28/2). Keputusan ini sendiri didasari oleh kondisi cuaca yang sudah membaik dan vegetasi di sepanjang jalur yang mulai tumbuh dan relatif pulih. 
"Berdasar pertimbangan cuaca serta jalur pendakian yang sudah relatif pulih, maka diputuskan pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur Bambangan, Kutabawa, Karangreja, Purbalingga, mulai dibuka, Sabtu (2/3) besok," terang Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Prayitno dalam pesan tertulisnya kepada media, Kamis (28/2) sore.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dengan pembukaan pendakian ke Gunung Slamet, pihaknya akan menempatkan kembali dua orang petugas untuk standby di pondok pemuda yang dijadikan pos pendakian awal. Kedua petugas tersebut sebelumnya difokuskan melakukan pembersihan sampah di sepanjang pos pendakian dan juga melakukan perawatan tanaman yang roboh di jalur itu.
Ia melanjutkan, pembukaan jalur ini juga telah dikoordinasikan dengan jalur lain di wilayah Pemalang dan Banyumas, yang sepakat untuk membuka kembali jalur pendakian setelah kondisi cuaca semakin membaik serta pemulihan ekosistem tanaman di sepanjang jalur pendakian. [RN]