Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Warga Tak Ingin Mengungsi, Banjir di Buluh Cina Jadi Objek Wisata
19 Desember 2018 0:15 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jumat (14/12) kemarin, Kepala Basarnas Kota Pekanbaru, Gede Darmada, meninjau lokasi banjir dengan menggunakan perahu karet. Di lokasi, Gede berkomunikasi dengan sekretaris desa setempat untuk menanyakan apakah warga butuh dievakuasi.
Baca Lainnya :
"Sekdes mengucapkan terimakasih atas tawaran itu. Hanya saja, warga belum mau dievakuasi," kata Humas Basarnas Kota Pekanbaru, Kukuh Widodo.
"Tadi juga ada Kepala BPBD Riau memantau banjir. Warga sepertinya sudah terbiasa dengan keadaan ini," sambungnya.
Berdasarkan komunikasi Gede dengan warga, banjir tidak sekadar dianggap sebagai 'tamu' rutin tahunan, tapi juga dijadikan sebagai ajang wisata. Itu karena, ada banyak warga setempat yang berenang dan bermain air luapan dari Sungai Kampar.
ADVERTISEMENT
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Selain itu, banjir juga menjadi perhatian warga desa lainnya. Ya, tidak sedikit warga dari desa lain berdatangan ke Desa Buluh Cina untuk melihat kondisi air. Bahkan, ada beberapa penjual makanan yang membawa payung besar untuk berdagang.
"Kepala Basarnas menghimbau warga agar hati-hati, terutama untuk selalu mengawasi anak-anak saat bermain air. Apalagi warga luar datang untuk rekreasi," kata Kukuh.
Baca Lainnya :
Dengan keadaan ini, Kukuh mengatakan jika Basarnas Kota Pekanbaru selalu siaga di lokasi. Baik untuk menyalurkan bantuan ataupun evakuasi warga.
"Kalau nanti warga minta evakuasi, kami selalu siap," tegasnya. [DF]