Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Yogyakarta Dinobatkan Kota Kebudayaan Kelima ASEAN
29 Oktober 2018 0:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Dua forum kesenian dan kebudayaan internasional yang berlangsung di Yogyakarta akhirnya menobatkan kota Gudeg tersebut sebagai Kota Kebudayaan Asean. Kedua forum terseut adalah ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts (AMCA) ke-8 dan pertemuan ke-14 Asean Senior Officials Meeting Responsible on Culture and Arts (SOMCA).
ADVERTISEMENT
Dirjen Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hilmar Farid mengatakan, tiap negara tuan rumah wajib menunjuk satu kota untuk mendapatkan predikat tersebut untuk dua tahun ke depan dan Yogyakarta menjadi kota kelima di ASEAN yang dipilih sebagai Kota Kebudayaan ASEAN. Sebelumnya Kota Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam yang menyandang predikat Kota Kebudayaan ASEAN.
Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertemuan AMCA ke-8 dan pertemuan terkait seperti pertemuan pejabat senior ASEAN untuk kebudayaan dan kesenian (ASEAN Senior Officials Meeting for Culture and Arts/SOMCA), pertemuan AMCA Plus Three (AMCA, Tiongkok, Japan, and Republic of Korea), SOMCA Plus Three. Pertemuan-pertemuan tersebut dilaksanakan pada 21-25 Oktober 2018.
Baca Lainnya : Tahun Depan Pemerintah Gulirkan Dana Kebudayaan, Seperti Apa?
ADVERTISEMENT
"Penetapan Yogyakarta sebagai City of Culture ASEAN, merupakan tradisi dalam pertemuan AMCA dan SOMCA," tambahnya.
Ia menambahkan dengan predikat city of culture tersebut, Yogyakarta memiliki konsekuensi menyusun rencana kerja yang memuat tema besar tentang culture of prevention atau budaya mencegah hal buruk.
"Yogyakarta dalam setiap kegiatan harus melibatkan prinsip budaya untuk mencegah hal buruk. Kementerian melakukan pendampingan, namun eksekutornya Pemda DIY. Internasional juga terlibat, pendidikan dan norma bisa masuk ke level pendidikan, dan Pemerintah RI ingin Yogya jadi pelopor," terangnya.
Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengharapkan Indonesia menjadi negara yang memimpin untuk mempromosikan ASEAN yang unggul di sektor kebudayaan.
Baca Lainnya : Kebudayaan Asli Indonesia Tak Akan Tersingkir Budaya Modern
ADVERTISEMENT
"Di antara negara-negara ASEAN, jumlah penduduk di Indonesia paling besar dan dengan wilayah yang sangat luas, juga memiliki kekayaan budaya dan peninggalan budaya yang sangat kaya, sehingga kita harus berada di paling depan dalam mempromosikan kawasan ASEAN, terutama di sektor kebudayaan," katanya.
Mendikbud berharap, Indonesia berada di garis terdepan dalam membawa ASEAN semakin maju terutama di sektor kebudayaan. Menurut dia, pertemuan AMCA itu mendorong kerja sama kebudayaan yang lebih erat untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaaan di kawasan ASEAN kepada dunia. [NN]