Kebun Raya Bogor: Bukan Sekadar Hutan

Tsabina Dewi Faradhilah
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2021 12:13 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tsabina Dewi Faradhilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gerbang Utama Kebun Raya Bogor (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang Utama Kebun Raya Bogor (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
ADVERTISEMENT
Hari Minggu cerah begini, paling enak ngapain, ya? Bersantai di rumah saja, atau jalan-jalan santai keliling kota? Namun, setelah sumpek work from home, pastinya kembali menghabiskan waktu di rumah saja selama akhir pekan tidak menjadi pilihan yang menyenangkan bagi sebagian besar orang. Oleh karenanya, mari berjalan-jalan sembari refreshing dengan melihat keindahan alam untuk menaikkan mood yang terkuras setelah penat bekerja.
ADVERTISEMENT
Kebun Raya Bogor. Bagi yang memang bertempat tinggal di Kota Hujan, pasti sudah familiar dengan nama tersebut. Bahkan mungkin yang berasal dari luar kota pun sudah tidak asing mendengarnya. Kebun Raya Bogor telah lama menjadi objek wisata andalan khas kota tersebut. Rasanya tidak afdal bila berkunjung ke Bogor, tetapi tidak mampir ke objek wisata alam itu.
Kebun Raya Bogor berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda, Paledang, Kabupaten Bogor Tengah. Keberadaannya yang dekat dengan Tugu Kujang dan tepat berada di pusat kota membuat aksesnya dapat terbilang mudah untuk dijangkau. Dengan kata lain, meskipun berasal dari luar kota, Anda akan dengan mudah menemukannya.
Kebun Raya Bogor merupakan kawasan wisata alam yang sangat luas dan di dalamnya terdapat berbagai jenis tanaman. Bahkan koleksi pohon dan tumbuhan di sana mencapai ribuan jenis yang berbeda. Kawasan ini tidak hanya menjadi objek wisata alam saja, tetapi juga menjadi tempat konservasi, edukasi, dan dilakukannya berbagai penelitian yang berkaitan dengan tanaman sejak dahulu.
ADVERTISEMENT
Kawasan yang didirikan oleh seorang pejabat pemerintahan Hindia Belanda berkebangsaan Inggris, Letnan-Gubernur Thomas Stamford Raffles sekitar awal tahun 1800-an ini memiliki beberapa pintu masuk berbeda. Namun, hanya Pintu 1 dan Pintu 3 yang dapat dilalui oleh pengunjung.
Pintu 3 Kebun Raya Bogor (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Pintu 1 merupakan gerbang utama di utara Kebun Raya, yang tepat berseberangan dengan Jalan Suryakencana. Sedangkan Pintu 3 berlokasi di seberang Lippo Plaza Kebun Raya di Jalan Jalak Harupat. Pada weekdays, pintu Kebun Raya Bogor akan dibuka pada pukul 08.00 WIB dan pukul 07.00 WIB pada weekend serta hari libur nasional. Kebun Raya Bogor hanya beroperasi hingga pukul 16.00 WIB.
Kendaraan seperti mobil, motor, ataupun sepeda diperbolehkan untuk melintasi pintu masuk. Akan tetapi, sejak awal tahun 2020, kendaraan bermotor sudah tidak diperkenankan untuk berkeliling di kawasan Kebun Raya Bogor. Karena itu, kendaraan harus diparkir pada area parkir yang telah disediakan.
ADVERTISEMENT
Untuk alternatif lainnya, kendaraan bermotor juga bisa diparkir di luar kawasan Kebun Raya, misalnya di Bogor Trade Mall (BTM), Lippo Plaza Kebun Raya, ataupun lokasi lain yang dekat dengan pintu masuk. Apabila Anda memutuskan untuk parkir di dalam kawasan Kebun Raya, Anda akan dikenakan tarif masuk sebesar 5.000 rupiah untuk motor dan 50.000 rupiah untuk mobil, belum termasuk tarif tiket pengunjung.
Tiket masuk per orangnya berkisar 16.500 rupiah untuk weekdays. Sedangkan untuk weekend dan hari libur nasional lainnya, tarif tiket masuk Kebun Raya Bogor berkisar 26.500 rupiah. Tiket masuk tersebut berlaku baik untuk wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
Khusus untuk pengunjung yang membawa sepeda akan dikenakan tarif tiket masuk sebesar 15.000 rupiah pada weekdays. Namun, pada weekend dan hari libur nasional lainnya, pengunjung akan dikenakan tarif tiket masuk 20.000 rupiah.
Loket penyewaan fasilitas. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Ingin berkeliling ke setiap sudut indah Kebun Raya Bogor tanpa merasa lelah? Tenang saja, Kebun Raya Bogor sudah menyediakan transportasi alternatif yang cukup ramah lingkungan, di antaranya ada golf cart, shuttle bus, dan sepeda.
ADVERTISEMENT
Golf cart per jamnya disewakan dengan tarif mulai dari 200.000 rupiah hingga 300.000 rupiah untuk empat sampai dengan enam kursi. Untuk satu trip, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar 75.000 rupiah satu orangnya dan 100.000 rupiah untuk dua orang.
Sementara itu, shuttle bus memiliki biaya yang berkisar 25.000 rupiah per orang untuk satu kali naik. Untuk menyewa sepeda, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar 25.000 rupiah untuk sepeda keranjang, sedangkan sepeda gunung dikenakan tarif 30.000 rupiah, untuk satu jamnya.
Lokasi penyewaan untuk golf cart dan shuttle bus terletak pada loket dekat gerbang utama. Namun bila ingin menyewa sepeda, pengunjung dapat menemukannya di dekat Ecodome.
Karena tarif masuknya yang cukup terjangkau, pengunjung kawasan wisata alam ini tidak terbatas pada kalangan usia tertentu saja. Anak muda hingga orang tua pun dapat mengunjunginya. Selain itu, fasilitasnya yang kini lebih tertib dan tertata rapi membuat pengunjung lebih menikmatinya. Misalnya seperti pedagang kaki lima yang tidak lagi berada di sepanjang jalan sehingga jalan pun tampak lebih luas.
ADVERTISEMENT
Biasanya pengunjung datang untuk berolahraga, seperti bersepeda atau sekadar berjalan kaki sembari menikmati indahnya pepohonan. Ada juga pengunjung yang membawa bekal dan tikar untuk berpiknik di lapangan rumput sambil menghirup udara sejuk.
Bagi penggemar fotografi, jangan lupa siapkan baterai kamera Anda karena akan ada banyak sekali objek menarik untuk diabadikan. Namun demikian, perlu diperhatikan, pengunjung yang membawa kamera tidak diperkenankan untuk mendekati lokasi bangunan Istana Bogor, yang masih satu kawasan dengan Kebun Raya, atas alasan keamanan.
Terdapat beberapa spot yang wajib disinggahi bila berkunjung ke Kebun Raya Bogor. Salah satunya adalah Griya Anggrek. Di sana, pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai jenis anggrek yang dibudidayakan dengan baik. Pengunjung juga dapat membeli bibit anggrek botolan untuk ditanam di rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain Griya Anggrek, ada juga bangunan yang eye catchy karena bentuknya yang unik. Ecodome ialah bangunan berbentuk kubah dengan berbagai tanaman yang ditata sedemikian rupa untuk memaksimalkan fungsinya bagi lingkungan.
Monumen Lady Raffles sebagai tanda cinta kasih sang belahan jiwa. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Lalu, pengunjung juga dapat melihat berbagai monumen bersejarah. Misalnya saja Monumen Lady Raffles yang didirikan oleh Letnan-Gubernur Thomas Stamford Raffles, untuk menunjukkan kerinduannya kepada mendiang sang istri, Olivia Mariamne. Pada monumen tersebut, dituliskan sajak indah dalam bahasa Inggris klasik karya Lady Raffles.
Monumen J.J. Smith dengan banyak tumbuhan pakis di sekitarnya. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Selanjutnya, ada Monumen Reinwardt yang didirikan pada 2006 untuk mengenang jasanya sebagai ilmuwan botani dan kimia, sekaligus Menteri Bidang Pertanian, Seni, dan Ilmu Pengetahuan pada masa penjajahan, yang merintis Kebun Raya Bogor, Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt. Sementara itu, Monumen J. J. Smith didirikan untuk mengenangnya sebagai ilmuwan yang telah banyak berjasa dalam berbagai penelitian dan pengumpulan koleksi tanaman di Kebun Raya Bogor.
Monumen Tugu Dua Abad di Jalan Astrid. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Untuk memperingati 200 tahun berdirinya Kebun Raya Bogor, maka diresmikanlah Monumen Tugu Dua Abad. Monumen tersebut diresmikan oleh Megawati Soekarno Poetri, yang merupakan ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI), dan juga ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Monumen ini berbentuk bunga Rafflesia arnoldii yang menjadi salah satu ciri khas dari Kebun Raya Bogor.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu saja, Kebun Raya Bogor juga memiliki berbagai taman yang memuat ratusan, bahkan ribuan jenis tanaman. Di Taman Meksiko, pengunjung akan menemukan kaktus-kaktus yang beragam serta tumbuhan iklim kering lainnya yang didatangkan langsung dari Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan tentu saja Meksiko, seperti nama taman tersebut.
Bila ingin melihat Kantong Semar atau dikenal juga sebagai tumbuhan pemakan serangga yang terancam punah itu, pengunjung dapat mampir ke Taman Nepenthes. Nama unik taman tersebut diambil dari nama latin tumbuhan Kantong Semar. Selain itu, ada juga Taman Obat, Akuatik, Araceae, Astrid, Bambu, dan masih banyak taman lainnya yang dapat dikunjungi.
Pemakaman Kuno Belanda yang mencekam. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Bagi penikmat suasana mistis, Anda wajib mengunjungi Pemakaman Kuno Belanda yang menawarkan suasana mencekam ala film horor yang membuat bulu kuduk meremang. Batu-batu nisannya yang besar dan menjulang serta rimbunnya pepohonan yang mengelilinginya menambah kesan seram makam tersebut.
ADVERTISEMENT
Berikutnya, jangan lupa juga mampir ke Museum Zoologi untuk melihat hewan-hewan yang diawetkan. Di museum tersebut, ada pula kerangka paus biru yang luar biasa menakjubkan.
Grand Garden Resto & Cafe di atas bukit. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Selepas puas berkeliling, pastinya akan merasa lelah dan kehabisan energi. Namun, tidak perlu khawatir karena terdapat kafe yang juga masih berada di dalam kawasan Kebun Raya Bogor, yaitu Grand Garden Resto & Cafe. Kafe tersebut menawarkan menu yang beragam, mulai dari camilan ringan hingga makanan berat untuk mengisi perut yang kosong. Kisaran harganya mulai dari 100.000 rupiah per orang.
Selain kafe, terdapat juga Snack Bar yang salah satu hidangannya adalah wafel dan es krim yang menggiurkan. Ada pula berbagai jajanan lainnya dengan harga terjangkau yang berlokasi dekat masjid Kebun Raya Bogor dan tempat penyewaan sepeda.
Olive Store, tempat berburu souvenir. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Berbagai terrarium cantik. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Boneka lucu untuk kenang-kenangan. (Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan)
Sebelum pulang, jangan lupa untuk menyempatkan diri mampir ke Olive Store untuk membeli buah tangan. Di toko tersebut, pengunjung akan menjumpai terrarium cantik serta berbagai alat dan bahan untuk bercocok tanam. Ada juga ragam pernak-pernik lucu yang memanjakan mata.
Foto oleh M. Raditya A'isy Dharmawan
For your information, belum lama ini Kebun Raya Bogor membuka wisata malam. Wisata malam tersebut bertajuk “Glow”. Pada wisata malam itu, pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai atraksi cahaya yang berkerlap-kerlip menghidupkan suasana malam di Kebun Raya Bogor.
ADVERTISEMENT
Meskipun Kebun Raya Bogor merupakan kawasan objek wisata alam yang terbuka, pengunjung tetap harus menaati protokol kesehatan yang berlaku. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Teruslah terapkan protokol kesehatan 6M agar semua terlindungi dari virus Corona. Jangan lupa juga untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sumber:
Kebun Raya Bogor. Kebunraya.id. (2021). Diambil dari https://kebunraya.id/bogor/.
BRIN - Kebun Raya Bogor. Krbogor.lipi.go.id. Diambil dari http://krbogor.lipi.go.id/.