Strategi Pengendalian Inflasi dalam Ekonomi Islam

Foto oleh Mediamodifier dari pixabay

Inflasi menjadi salah satu masalah makroekonomi yang masih kerap terjadi di Indonesia. Inflasi adalah fenomena terjadinya kenaikan harga barang yang terjadi secara terus menerus selama periode tertentu. Menurut Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi (1364M - 1441M), yaitu seorang ekonom muslim dan juga salah satu murid Ibnu Khaldun, inflasi dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu inflasi akibat berkurangnya persediaan barang (Natural inflation) dan inflasi akibat kesalahan manusia (Human Error Inflation). Inflasi Alamiah adalah inflasi yang terjadi secara alami, misalnya karena suatu bencana yang dapat menyebabkan kegagalan panen sehingga terjadi kelangkaan bahan makanan yang kemudian menyebabkan naiknya harga bahan makanan. Inflasi akibat kesalahan manusia menurut Al-Maqrizi disebabkan oleh tiga hal, yaitu korupsi dan administrasi yang buruk, pajak berlebihan yang dapat memberatkan petani, dan jumlah uang dicetak yang berlebihan. Selain hal-hal yang sudah disebutkan, riba juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan inflasi. Karena riba merupakan instrumen biaya yang akan ditambahkan secara terus menerus seiring pertambahan waktu yang kemudian akan mendorong tingkat kenaikan harga.

Dampak Inflasi

Inflasi dapat menyebabkan menurunnya nilai uang riil yang dipegang masyarakat. Pendapatan riil masyarakat pun akan menurun karena tidak bisa mengimbangi antara kenaikan harga dengan pendapatan yang jumlahnya tetap. Daya beli masyarakat terutama bagi masyarakat miskin atau berpenghasilan tetap atau rendah akan menurun. Selain itu, inflasi dapat menyebabkan menurunnya minat masyarakat untuk menabung akibat nilai mata uang yang juga ikut menurun. Apabila masyarakat tidak menabung, maka dunia usaha dan investasi akan sulit untuk bertumbuh. Biaya produksi dapat meningkat sehingga dapat menghambat jalannya investasi produktif yang dilakukan oleh produsen, produsen akan menjadi enggan untuk meneruskan produksi.

Inflasi yang tidak segera diatasi tentu akan bertambah serius karena akan semakin sulit dikendalikan. Hal ini dapat mengurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor, dan meningkatkan impor. Pertumbuhan ekonomi pun akan melambat karena peristiwa ini.

Strategi Pengendalian Inflasi

Lalu, bagaimana cara mengendalikan inflasi? Inflasi ini tidak hanya dibahas oleh ekonomi konvensional, tetapi juga oleh ekonomi Islam. Ekonomi Islam mempunyai cara untuk mengendalikan Inflasi yang terjadi, seperti yang dikemukakan oleh Umer Chapra, yaitu:

1. Perbaikan Moral

Elemen paling esensial dari strategi Islam untuk merealisasikan tujuan-tujuan Islam adalah berpautnya semua aspek kehidupan biasa dengan spirit untuk meningkatkan moral manusia dan masyarakat tempat dia hidup. Hal ini membawa pada inti konsep kesejahteraan dalam Islam. Kesejahteraan manusia dapat diwujudkan apabila sudah terpenuhi kebutuhan material dan spiritual manusia.

2. Pemerataan Distribusi Pendapatan dan Kekayaan

Pendistribusian dapat dilakukan dengan mengerjakan zakat, infaq dan shadaqoh. Kemudian harta itu dibagikan kepada orang yang membutuhkan untuk dapat meringankan beban hidupnya.

3. Menghapus Riba

Riba menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan inflasi. Dalam ekonomi Islam sendiri riba sangat dilarang karena riba lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Dengan menghapus riba, artinya dapat menghentikan seseorang untuk berbuat zalim kepada orang lain.

Selain itu, Husain Shahathah juga memiliki pendapat sendiri tentang bagaimana ekonomi Islam dapat mengatasi Inflasi, yaitu:

Bukan hal yang tidak mungkin untuk mengendalikan inflasi yang terjadi, namun bukan hal yang mudah pula. Diperlukan kesadaran dari berbagai pihak untuk mempertimbangkan melakukan strategi-strategi pengendalian inflasi. Dengan begitu diharapkan inflasi lebih mudah untuk dikendalikan.