Konten dari Pengguna

Peran Pendidikan Agama Islam di Era Globalisasi

Tsamira Sayyidani
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12 Desember 2022 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tsamira Sayyidani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendidikan di era globalisasi (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan di era globalisasi (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Informasi dalam Konteks Sosial (2020) oleh Rhoni Rodin, definisi globalisasi menurut Malcom Waters : "Globalisasi adalah proses sosial yang berakibat pada pembatasan geografis dalam keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, terjelma dalam kesadaran manusia."
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-21 ini Globalisasi di Indonesia perkembangannya sangatlah pesat. Kemajuan teknologi komunikasi menyebabkan tidak adanya jarak dan batasan antara satu orang dengan orang lain, kelompok satu dengan kelompok lain, serta antara negara satu dengan negara lain. Komunikasi antar negara berlangsung secara cepat dan mudah. Berkembangnya informasi menyebabkan berkembangnya pola gaya hidup seseorang. Mulai dari cara berpakaian, kebiasaan bergaul, juga gaya sosial lainnya.
Faktanya penyebab dari globalisasi yang sangat kita rasakan di sekitar hampir mempengaruhi segala aspek misalnya dari cara berpakaian. Pada era globalisasi ini telah mengubah gaya yang cenderung mengarah ke gaya berpakaian orang luar. Banyak anak muda yang menjadikan budaya luar sebagai contoh dari cara berpakaian, banyak yang lupa akan ciri khas berpakaian negara sendiri bahkan menyebutnya dengan kuno atau tidak sesuai dengan zaman. Tanpa melihat sisi buruk dari cara berpakaian mereka.
ADVERTISEMENT
Juga dari kebiasaan bergaul, banyak sekali anak muda yang meniru cara bergaul dari negara lain. Tanpa melihat mana yang baik dan buruk. Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Contoh besarnya adalah masalah seks bebas yang sering muncul baik di lingkungan maupun di media massa.
Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Sebanyak 63% remaja sudah pernah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya maupun orang sewaan untuk memuaskan hawa nafsu mereka (daerah.sindonews.com) Hal ini terbukti pada saat Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Kementerian Kesehatan melakukan survei pada Oktober 2013 dilansir dari data m.kompasiana.com Persentase yang cukup besar ini sangat memprihatinkan dan menarik perhatian. Terlebih hal tersebut dilakukan rata – rata dalam hubungan yang belum sah.
ADVERTISEMENT
Di samping perkembangan globalisasi ini, agama sudah seharusnya menjadi benteng bagi semua orang untuk menghadapinya. Perkembangan ini seringkali meninggalkan nilai-nilai agama yang sebelumnya sangat diperhatikan.
Agar tidak terperosok ke dalam jurang yang lebih dalam dan lebih siap lagi dalam menghadapi perkembangan di era globalisasi ini, maka perlu adanya upaya yang berpengaruh demi menyelamatkan masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja.
Tidak semua perkembangan yang sekarang terjadi akan menimbulkan dampak yang baik. Bahkan terjadinya era globalisasi ini memberikan dampak ganda. Dampak yang menguntungkan dan dampak yang merugikan. Dampak yang menguntungkannya adalah memberi kesempatan kerja sama yang sangat luas kepada negara asing. Ketika seseorang tidak memiliki benteng agama yang kuat, maka ia akan kesulitan dalam memilih mana yang baik dan mana yang buruk menurut agamanya, yang akhirnya akan merugikan.
ADVERTISEMENT
Pengaruh buruk yang akan dihadapi dari globalisasi ini antara lain adalah berkurangnya rasa nasionalisme, karena melihat perkembangan zaman yang sangat maju, banyak yang terpengaruh dengan budaya luar yang mengakibatkan berkurangnya rasa nasionalisme.
Selain itu juga akan berdampak kepada berkurangnya tradisi dan budaya lokal, karena pengaruh budaya asing yang semakin hari semakin meningkat, akan membuat kita lupa terhadap budaya lokal yang kita miliki. Kemudian juga meningkatnya rasa malas, kemajuan teknologi yang terjadi pada era globalisasi ini membawa banyak perubahan yang semakin memudahkan kita untuk mengakses apa, kapan, dan di mana yang secara tidak sadar membuat kita semakin malas untuk melakukan kegiatan karena adanya kemudahan tersebut.
Kita juga akan berpikiran terlalu terbuka, semakin mudahnya informasi yang sekarang didapat mengakibatkan semakin luas pula pengetahuan yang kita dapatkan. Namun, karena banyaknya pengetahuan yang kita dapatkan, terkadang kita sulit untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Hal ini pula yang membuat pikiran kita terlalu terbuka.
ADVERTISEMENT
Untuk menangkal pengaruh globalisasi tersebut salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui jalur pendidikan, terutama pendidikan agama Islam. Sebab maju mundurnya atau baik buruknya suatu bangsa akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani oleh bangsa itu (Syafi'i Ma'arif, dkk., 1991: 8).
Berbagai tantangan pendidikan sebagai benteng dari era globalisasi ini antara lain tantangan untuk meningkatkan nilai tambah, tantangan untuk melakukan riset, tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, tantangan terhadap munculnya invasi dan kolonialisme baru pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan berbagai tantangan lainnya.
Tantangan-tantangan tersebut menuntut harus adanya sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, berwawasan luas, profesional dan berketerampilan. Kemampuan - kemampuan tersebut dapat diwujudkan dalam proses pendidikan islam, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas yang pada akhirnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat, bangsa, bahkan negara.
ADVERTISEMENT
Di dalam agama Islam, umatnya sangat dianjurkan agar sanggup menjadi umat yang terpelajar, jumlah orang yang berpendidikan harus semakin meningkat, sedangkan jumlah orang yang tidak berpendidikan akan terus berkurang dan akhirnya tidak ada.
Pendidikan adalah proses mempersiapkan masa depan anak didik dalam mencapai tujuan hidup secara efektif dan efisien. Pendidikan Islam membimbing anak didik dalam perkembangan dirinya, baik jasmani maupun rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama pada anak didik nantinya yang didasarkan pada hukum-hukum Islam. Pendidikan Agama ini dapat membentengi kepribadian dan pembekalan untuk menghadapi era globalisasi.
Dalam era globalisasi , Indonesia harus melakukan reformasi terhadap proses pendidikan, dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat global. Di samping itu, pendidikan harus menghasilkan lulusan yang dapat memahami masyarakatnya untuk tercapainya kehidupan masyarakat yang sukses.
ADVERTISEMENT
Dari sini dapat dilihat seberapa pentingnya peran pendidikan agama Islam pada era globalisasi sekarang. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kita, namun kita juga harus mampu menggunakannya dengan baik. Dan ini juga menjadi peran penting bagi pendidikan agama Islam di era ini. Pendidikan Agama Islam menjadi wadah untuk menanamkan nilai moral dan agama agar meningkatnya kesadaran dalam diri, membentuk pribadi Muslim yang seutuhnya, baik dalam pendidikan maupun pergaulan.
Tsamira Sayyidani, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta