news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kesehatan Mental : Perawatan Kesehatan Mental dalam Tinjauan Agama Islam

Tsamura Fuada
Nursing Student - UIN Jakarta
18 Oktober 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tsamura Fuada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber: foto pribadi
ADVERTISEMENT
Fase remaja merupakan fase pencarian jati diri sesorang bahkan tidak sedikit mengalami krisis identitas sehingga rentan akan kerusakan Kesehatan mental akibat tidak ada pegangan atas identitas mereka sendiri. Oleh karena itu, penanaman fondasi berbasis agama sangat dibutuhkan untuk menjaga Kesehatan mental remaja. Menjadikan remaja yang berkepribadian baik, sesuai norma dan ajaran Islam merupakan salah satu tujuan agama bagi kaum remaja. Sehingga pengajaran dan Pendidikan berbasis islam ini sangat dibutuhkan dalam membentuk pribadi remaja Islam yang ideal.
ADVERTISEMENT
Pada realitanya, ada beberapa gangguan kesehatan mental yang sering terjadi pada Remaja, diantaranya ialah kecemasan (anxietas), depresi, pola tidur yang tidak teratur, serta perilaku menyakiti diri sendiri, mirisnya beberpa ada yang berakhir dengan tragis. Rata-rata penyebab remaja melakukan hal seperti ini ialah karena mereka kaget dan belum ada bekal dalam fase perubahan diusia remaja dan juga munculnya permasalahan-permasalahan yang mulai banyak dialami. Dikhawatirkan emosi remaja yang menumpuk tidak bisa dikendalikan yang pada akhirna merusak mental.
Terdapat hubungan antara kesehatan mental dengan agama, agama sebagai keyakinan dan kesucian jiwa terletak pada sikap penyerahan diri seseorang kepada sesuatu kekuasaan Yang Maha Tinggi. Sikap pasrah serupa itu akan memberikan sikap optimis pada seseorang sehingga akan muncul perasaan positip seperti bahagia, rasa senang, puas, merasa sukses, merasa dicintai atau rasa aman. Sikap emosi yang demikian merupakan kebutuhan manusia sebagai makluk yang bertuhan. Pelaksanaan ibadah seseorang akan menjadi thermometer pada Kesehatan jiawa seseorang, karena akan menanamkan keluhuran budi yang pada puncaknya akan memberi rasa bahwa hidup menjadi lebih bermakna.
ADVERTISEMENT
Kesehatan jiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor biologis (genetik, penyakit, dsb), Faktor psikologis (frustrasi, ketidak puasan, tidak percaya diri, dll), Faktor lingkungan (pornoaksi, pornografi, pertemanan, keluarga, dll. Islam memandang Kesehatan mental ini ialah proses pemulihan kondisi jiwa sesorang Kembali optimal, sehingga dirinya menjadi sehat dalam segi mentalnya. Pola pendidikan agama Islam berikatan dengan kesehatan mental. Sehingga Islam sangat memperhatikan terhadap kesehatan mental. Maka, dengan kata lain, antara kesehatan jiwa, akhlak dan kebahagiaan manusia saling berkaitan erat.
Maka, perlu adanya pegangan terhadap ajaran ajaran islam guna menjaga Kesehatan mental. Karena diantara fungsi dari agama adalah memelihara fitrah, memelihara jiwa, memelihara akal, dan memelihara keturunan. Atau yang disebut dengan maqaashidussyariyyah. Agama juga dapat meningkatkan kesehatan psikologis setiap orang, terutama bagi orang berkeimanan kuat dan percaya akan segala pertolongan dan keagungan Allah.
ADVERTISEMENT
Islam hadir dengan membawa konsep antara Kesehatan mental dengan spiritual .Al-Qur'an dan Al-Hadits menjadi pusat utama bagi orang yang senantiasa menjaga temperamen mereka untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dalam al-Quran dan Hadits banyak menyinggung mengenai ketenangan dan ketentraman jiwa, artinya hal tersebut ialah hal yang mesti dimiliki oleh kaum manusia dalam semua kalangan
Dari penjelasan tadi, dapat disimpulkan bahwa ajaran ajaran islam yang mengajarkan ketenangan merupakan upaya yang paling efektif dalam membantu penyembuhan dan pencegahan penyakitjiwa. Melalui aspek emosi dan spiritual yang dijalankan dengan menerapkan kesehatan mentalyangsecara Islamisertatidak bertentangan dengan ajaran sumber Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Ada beberapa metode dalam menerapkan pola Kesehatan mental ala islam, yaitu, pertama metode penguatan dimensi spiritual (ibadah). kedua, metode menguasai dimensi biologis, dan memahami fator-faktor yang mempengaruhi Kesehatan mental. Dengan alasan bahwa,pada hakikatnya jika sesorang beriman dengan hati yang Ikhlas, maka jiwanya akan turut bersih dari hal-hal yang membuat hati kita menjadi negatif.
ADVERTISEMENT