Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
PUASA: Ikatan Antara Kesehatan Fisik dan Psikis
21 Maret 2025 12:43 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Tsamura Fuada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Puasa ialah salah satu syari`at umat muslim berupa menahan makan, minum, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dalam agama islam, ibadah puasa bukan hanya dilakukan sebulan penuh di bula Ramadhan saja. Akan tetapi, masih banyak puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari hari dan bulan tertentu. Menariknya, ibadah puasa ini menjadi sorotan para peneliti, bahkan banyak peneliti yang non muslim yang ikut terlirik dengan ibadah puasa ini. Sehingga sampai hari ini para peneliti masih melaukan penelitian mendalam terhadap dampak dari ibadah puasa baik dari segi kesehatan tubuh maupun kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Puasa tidak hanya di lakukan oleh umat islam saja, tapi dilakukan juga oleh umat lain dengan aturan dan ketentuannya sendiri sebagai kewajiban dan bentuk ketaatan terhadap perintah tuhan masing-masing. Selain bentuk kewajiban, puasa ini ternyata membawa manfaat yang banyak sekali. Mungkin selama ini yang kita ketahui manfaat dari puasa ini ialah membersihkan diri, mengendalikan hawa nafsu dan syahwat serta meningkatkan kesabaran. Akan tetapi, pada segi Kesehatan, puasa ini juga membawa manfaat baik untuk kesehatan fisik dan psikis manusia.
A. Manfaat Puasa bagi Kesehatan Fisik
Ketika seseorang melaksanakan ibadah puasa, jumah makanan yang dikonsumsi menjadi lebih berkurang, dibanding dengan hari-hari lainnya. Selain itu, saat berpuasa juga, detoksifikasi dalam tubuh pun menjadi lebih menyeluruh dan komprehensif. Deroksifikasi ialah proses tubuh memetabolisme sisa sisa atau racun dalam tubuh. Namun, untuk mencapai manfaat puasa ini, penderita diabetes tetap harus memerhatikan pola makan saat berbuka dan sahur.
ADVERTISEMENT
2. Pengontrolan Diabetes Melitus
Yang menyebabkan peningkatan prevalensi diabetes melitus ini ialah tidak terkontrolnya kadar gula darah yang masuk dalam tubuh. Penderita DM yang kesulitan mengontrol pola makannya meningkatkan potensi masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga dapat memengaruhi jantung dan pembuluh darah, mata, ginjal, saraf, gigi, dan lain-lain. Salah satu cara pengontrolan DM ini dengan mengontrol pola makan, yaitu dengan berpuasa. Saat tubuh berpuasa, sistem pencernaan diberikan waktu untuk istirahat agar dapat berfungsi dengan baik.
Hal yang harus diperhatiakn saat berpuasa orang DM ialah asupan nutrisi. Asupan nutrisi harus terpenuhi dengan baik. Penyebab paling umum dari masalah asupan nutrisi adalah asupan makanan yang berlebihan dan kurang tidur. Karbohidrat kompleks juga harus dimasukkan dalam makanan, dan lebih baik memakannya di waktu sahur.Peningkatan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran adalah saran diet lain yang akan membantu orang mengurangi konsumsi lemak dan gula sederhana.
ADVERTISEMENT
Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD-K Ger, FINASIM, SE, MM, Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada menyampaikan bahwa ketika berpuasa, tubuh kita tidak menerima makanan dan minuman dalam beberapa kurun waktu. Oleh karena itu, tubuh tidak mendapatkan sumber energi dari makanan, sehingga tubuh menyerap energi dari sumber lain. Normalnya, energi diperoleh dari glukosa yang terkandung di dalam tubuh. Namun, saat berpuasa energi justru akan dihasilkan dari keton. Akibatnya, metabolisme dalam tubuh akan berubah. Keton yang akan diubah menjadi energi ini tersimpan di dalam lemak. Hasilnya lemak tubuh menjadi berkurang.
B. Manfaat Puasa bagi Kesehatan Psikis
1. Mengatur Kadar Hormon Stres
Saat berpuasa, tubuh akan beristirahat dan melakukan pemulihan karena ada nya pola makan yang teratur. Pola makan yang teratur ini memberikan efek terhadap kemampuan berpikir dan pengendalian stress atau hormon kortisol yang dihasilkan kelenjar adrenal. Produksi hormon ini berkaitan dengan asupan nutrisi yang mesti diperhatikan saat menjalankan ibadah puasa. Dengan kata lain, puasa mampu menekan tingkat stress.
ADVERTISEMENT
2. Penumbuhan Emosional Positif dan Pengendalian Hawa Nafsu
Puasa sebagai bentuk pengobatan jiwa. Dalam ibadah puasa, kejujuran yang dituntun adalah jujur terhadap diri sendiri disamping jujur kepada orang lain. Puasa bertujuan agar manusia selalu dekat dengan Allah SWT, sehingga mendorong manusia untuk berusaha dan tidak tergelincir serta terperosok kepada gelisah, bersalah dan tidak tenang. Oleh karena itu, hubungan ibadah puasa dengan kesehatan mental sangat erat, karena ibadah puasa dengan kesehatan mental sangat erat, ibadah puasa mampu menyehatkan mental manusia mampu mengendalikan ucapan, pandangan, pendengaran serta menahan seluruh tubuh dari kejelekan, puasa menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi dan terhindar dari keegoisan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, sebagai penutup, penulis akan mnyampaikan terjemahan dari salah satu hadits Nabi SAW. Yang berbunyi:
“Berperanglah niscaya kalian akan mendapatkan keuntungan, berpuasalah maka kalian akan sehat, dan bersafarlah maka kalian akan kaya.” (H.R. Thabrani)
Menurut Hasan Al-Bashri orang yang gemar menjalankan ibadah puasa, selain dapat mendidik jiwanya kearah insan kamil, dia juga akan mendapat pahala tambahan dari Allah yakni disediakan untuknya sebuah pintu khusus disurga yang disebut pintu Rayyan yang artinya menyegarkan. Sehingga yang memasukinya tidak akan merasakan dahaga selamanya.
ADVERTISEMENT
Tsamura Fuada, Mahasiswa Ilmu Keperawatan
Daftar Pustaka
Amalia, A. L., Hegemur, H. D., dan Al-Mumtazah, Y. N. (2023)Keterkaitan Antara Puasa dan Kesehatan Mental bagi Masyarakat dalam Perspektif Islam. Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya. 1 (6), 799-808. https://maryamsejahtera.com/index.php/Religion/index. Diakses pada 18 Maret 2025 Pukul 14.10 WIB
Fadillah, F. R. (2025). Dekan Psikologi Paparkan Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental: Mengurangi Stres—Depresi. https://www.unesa.ac.id/dekan-psikologi-paparkan-manfaat-puasa-bagi-kesehatan-mental-mengurangi-stresdepresi. Diakses pada 18 Maret 2025 Pukul 14.20 WIB
Halid, W. (2023). Puasa Dan Kesehatan Mental (Psikologi Konseling). Jurnal Al-Insan. 2 (3), 33-47. https://ejournal.iainh.ac.id/index.php/alinsan/article/view/328. Diakses pada 18 Maret 2025 Pukul 12.00 WIB
Humas. (2022). Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubu. https://fkkmk.ugm.ac.id/manfaat-berpuasa-bagi-kesehatan-tubuh/. Diakses pada 18 Maret 2025 Pukul 12.35 WIB
ADVERTISEMENT
Ika. (2020). Kenali Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Jiwa. https://ugm.ac.id/id/berita/19355-kenali-manfaat-puasa-bagi-kesehatan-jiwa/. Diakses pada 18 Maret 2025 Pukul 11.20 WIB
Maulida, K. L. (2023). Pengaruh Puasa Menurut Perspektif Islam Dan Sains Dalam Menurunkan Berat Badan Pada Pasien Obesitas Dan Diebetes. Journal of Creative Student Research (JCSR). 1 (6), 53-61. https://doi.org/10.55606/jcsrpolitama.v1i6.2878. Diakses pada 18 Maret 2025 Pukul 13.20 WIB
Ni`mah, I. R., dan Hasannah, N. Manfaat Hikmah Puasa Terhadap Tubuh. Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya. 3 (3), 772-781. . https://maryamsejahtera.com/index.php/Religion. Diakses pada 18 Maret 2025 Pukul 12.53 WIB
Oktavia, Y., dkk. (2023). Pengaruh Puasa Terhadap Kesehatan Mental. Proceeding Conference On Psychology And Behavioral Science. 2 (1), 82-85. http://proceedings.dokicti.org/index.php/CPBS/index. Diakses pada 18 Maret 2025 Pukul 11.00 WIB
ADVERTISEMENT