Konten dari Pengguna

Mindfulness, Cara Baru Untuk Diet yang Sukses

Tsana Khairunnisa
Saat ini sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa S1 di Sosiologi Universitas Brawijaya. Memiliki ketertarikan terhadap isu gender, budaya kontemporer, dan media.
8 Desember 2022 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tsana Khairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Diet ideal dengan mindfull eating. [Image by benzoix</a> on Freepik]
zoom-in-whitePerbesar
Diet ideal dengan mindfull eating. [Image by benzoix</a> on Freepik]
ADVERTISEMENT
Seringkali kita temui orang-orang di sekitar kita atau bahkan diri kita sendiri berusaha sekeras mungkin dalam menjalankan diet namun berujung pada kegagalan. Antara berat badan yang tak kunjung turun, atau bahkan berat badan yang justru meningkat. Padahal berbagai upaya untuk diet telah dilakukan. Tanpa disadari, terdapat salah satu kunci utama dalam pola diet yang seringkali terlupakan. Kunci yang kerap dilewatkan ini adalah kefokusan dan atensi ketika makan atau yang biasa disebut sebagai mindful eating.
ADVERTISEMENT

Pola Makan yang Tidak Mindful Menjadi Kesalahan Umum Pada Diet

Sebagaimana yang dijelaskan oleh (Nelson, 2017) dalam “Mindful Eating: The Art of Presence While You Eat", batasan dan aturan dalam mengkonsumsi makanan menjadi seringkali menjadi fokus utama dalam menjalankan diet. Alhasil rasa lapar yang menyiksa justru berbalik dan mendorong jumlah konsumsi makanan dalam jumlah banyak ketika aturan-aturan tersebut melonggar. Lebih jauh lagi, bagaimana perilaku kita ketika mengonsumsi makanan seringkali luput dari perhatian. Agenda konsumsi harian ini acap kali dipandang sebelah mata sehingga dilakukan secara autopilot dan dibarengi aktivitas lain seperti bekerja, menonton televisi, membaca, dan beragam aktivitas lainnya. Akibatnya kita tidak akan menyadari rasa kenyang yang seharusnya didapat ketika sudah selesai makan karena cenderung fokus pada output aktivitas yang dibarengi saat makan.
ADVERTISEMENT
Kesalahan lainnya adalah bagaimana makan dijadikan pelarian dari luapan emosi yang memenuhi diri. Pernahkah Anda merayakan rasa senang, menghilangkan rasa bosan, atau menghilangkan sedih dengan makan? Makan yang ditujukan bukan untuk memenuhi rasa lapar secara fisik hanya akan menambah volume makanan berlebih yang masuk ke dalam tubuh. Alhasil, asupan makanan tidak terkontrol bahkan berpotensi ikut meningkatkan jumlah gula dan lemak yang masuk ke dalam tubuh.
Dua kesalahan ini menjadi pertanda tidak adanya perhatian kita terhadap aktivitas makan itu sendiri. Dibanding fokus dan menikmati makanan yang tersaji kita akan lebih fokus pada rasa takut akan jumlah makanan yang masuk, kelancaran aktivitas yang dibarengi dengan makan, dan kepuasan kita akan hadir atau hilangnya perasaan yang kita rasakan. Lantas, apa pengaruh dari perhatian kita terhadap makan dan makanan yang dikonsumsi dengan keberhasilan diet?
ADVERTISEMENT

Apa itu Mindful Eating?

Berdasarkan dari konsep utama mengenai mindful , mindful eating berarti memberikan perhatian sepenuhnya terhadap makanan yang kita makan dan bagaimana kita makan pada saat itu. Dalam mindful eating, kita harus fokus kepada makanan sebagai pemuas rasa lapar, bukan distraksi atau terdistraksi dari hal lain (Segal, Robinson, & Cruz, 2022). Secara fundamental mindful eating terdiri dari bagaimana kita makan secara perlahan tanpa ada distraksi, memperhatikan sinyal dari tubuh akan rasa lapar dan kenyang, membedakan antara rasa lapar fisik yang memang dibutuhkan oleh tubuh dan bukan, hingga mengapresiasi makanan yang kita konsumsi. Jika kita dapat memahami tubuh sendiri dengan menyadari rasa lapar fisik yang disinyalkan oleh tubuh, kita dapat membuat jarak pemicu rasa lapar palsu dengan respon yang kita berikan terhadapnya. Sehingga, kita mempertimbangkan ulang apakah kita memerlukan makan atau tidak. Dengan begitu, kita dapat menghindari makan secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai situ saja, pertimbangan yang dibuat secara matang untuk makan juga dapat mengoptimalkan gizi yang masuk ke tubuh. Kita juga dapat memahami makanan apa saja yang bernutrisi dan bermanfaat untuk tubuh. Dengan begini, bukan hanya turunnya berat badan yang didapat jika menerapkan mindful eating dalam diet, tapi juga kondisi tubuh ideal dan fit.

Mindful Eating Untuk Diet yang Ideal

Penerapan mindfulness dalam pola makan akan mempertajam kemampuan diri untuk mengenali sinyal dari tubuh yang menandakan rasa lapar dan kenyang. Berdasarkan sebuah studi yang dilansir oleh (Oaklander, 2016) dalam artikelnya, orang yang mindful mampu untuk memonitor kondisi tubuhnya yang membuat mereka lebih sadar dan paham akan tubuhnya sendiri. Mereka memahami kapan dan seberapa banyak jumlah asupan konsumsi makan yang pantas didapat oleh tubuhnya. Meskipun tidak selalu makan dengan porsi yang lebih sedikit dari orang lain, mindful eating membantu menyesuaikan jumlah asupan makanan yang masuk untuk mengimbangi apa yang telah dimakan pada hari tersebut. Manfaat jangka panjang dari kesadaran dalam makan ini adalah kemampuan otomatis untuk menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Dengan begitu, pembatasan serta aturan yang menyiksa dalam diet tidak diperlukan lagi. Justru, diet akan menjadi hal yang mudah dan menyenangkan untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sumber:
Nelson, J. B. (2017). Mindful Eating: The Art of Presence While You Eat. Diabetes Spectrum, 171-174.
Oaklander, M. (2016, April 27). Can You Lose Weight On the Mindfulness Diet? Retrieved from TIME: https://time.com/4306564/mindfulness-diet-meditation/
Segal, J., Robinson, L., & Cruz, M. (2022, December 6). Segal. Retrieved from Help Guide: https://www.helpguide.org/articles/diets/mindful-eating.htm#:~:text=Mindful%20eating%20is%20maintaining%20an,taste%2C%20satisfaction%2C%20and%20fullness