Pesawat SJ182 Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak

TSANI ALWIN CHAFIDHOH
Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dari amorfati jadi amerta, amin jangan?
Konten dari Pengguna
16 Januari 2021 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari TSANI ALWIN CHAFIDHOH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Tsani Alwin Chafidhoh Mahasiswa Prodi Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

SJ182 Sriwijaya Air
zoom-in-whitePerbesar
SJ182 Sriwijaya Air
ADVERTISEMENT
Sriwijaya Air merupakan salah satu maskapai terbesar di Indonesia. Maskapai ini resmi berdiri pada tahun 2003 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan yakni 10 November 2003. Awalnya, Sriwijaya Air memiliki 1 Boeing 737-200 dengan rute perdananya Jakarta-Pangkal Pinang PP, Jakarta-Pontianak PP, Jakarta-Jambi PP, dan Jakarta-Palembang PP. Kini, Sriwijaya Air memiliki 43 pesawat Boeing dan memiliki lebih dari 50 rute. Penumpang maskapai ini dalam setiap bulannya bisa mencapai kurang lebihnya 950.000 orang.
ADVERTISEMENT
Awal tahun 2021 ini disambut dengan kabar duka yang mendalam dari Sriwijaya Air. Pasalnya, pesawat SJ182 Sriwijaya Air dinyatakan hilang kontak tepat pada Sabtu, 09 Januari 2021. Pesawat ini take off dari Jakarta hendak ke Pontianak. Jatuhnya SJ182 yang dikendalikan oleh Kapten Afwan ini masih menjadi tanda tanya meskipun banyak pihak yang memberikan saksi. Pesawat ini diduga masih dalam keadaan hidup atau tidak meledak sebelum akhirnya jatuh ke laut.
Berdasarkan data, Sriwijaya Air take off pada pukul 14.36 WIB yang sebelumnya sempat delay 30 menit. Sriwijaya Air terbang ke arah barat laut mencapai kurang lebih 10.900 kaki pada pukul 14.40 WIB yang terpantau oleh radar. Namun, tiba-tiba pesawat tersebut jatuh dan tidak terpantau oleh radar lagi. Pesawat Sriwijaya Air membawa 6 awak pesawat aktif, 56 penumpang dan totalnya menjadi 62 jiwa dengan rincian 43 orang dewasa, 7 anak-anak, serta 3 balita. Lokasi jatuhnya Sriwijaya Air menurut BASARNAS yaitu di Pulau Lancang dan Pulau Laki Kepulauan Seribu yang diperkirakan pesawat jatuh dengan kedalaman 20-30 meter.
ADVERTISEMENT
Selang beberapa menit jatuhnya pesawat ini, Tim SAR gerak cepat untuk mengevakuasi korban jiwa dibantu KOPASKA (Komando Pasukan Katak), jajaran TNI-POLRI, dan masih banyak lagi relawan yang membantu proses pengevakuasian. Evakuasi hari pertama menjaring puing-puing pesawat, kabel-kabel yang hancur dan menemukan beberapa pasangan baju. Pengevakuasian terus dilanjutkan, hari kedua setelah jatuhnya pesawat ini ada kemajuan, dimana menemukan sinyal Black Box dan 9 kantong jenazah. Black Box ditemukan di hari ketiga oleh pasukan katak. Black Box dalam pesawat bisa disebut seperti rekaman yang diduga dapat memberikan informasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Alat berwarna orange tersebut pun diamankan ke daratan dan diserahkan kepada pihak KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk dianalisa lebih lanjut. Namun, isi Black Box tersebut tidak untuk konsumsi publik secara utuh alasannya yaitu karena terikat oleh Undang-undang Penerbangan.
ADVERTISEMENT
Insiden ini membuat para keluarga korban merasakan kesedihan yang begitu dalam. Beberapa postingan di instagram yang menceritakan tentang sosok pilot yang mengendalikan SJ182 yaitu Kapten Afwan. Beliau merupakan kapten yang memiliki pribadi yang sangat baik, hal ini disampaikan oleh rekan kerjanya. Bagaimana tidak, foto profil Kapten Afwan menjadi sorotan publik karena mengingatkan tentang sholat.
FOTO PROFIL TERAKHIR CAPT. AFWAN
Arie Untung, artis papan atas itu juga menceritakan ke media bahwa ternyata Captain Afwan ini merupakan kakak kelasnya diwaktu SMA.
POSTINGAN ARIE UNTUNG
Kurang lebih seperti itu yang dituliskan oleh Arie Untung dalam postingan instagramnya beberapa hari yang lalu.
Kapten Afwan tidak membawa mereka jatuh, Kapten Afwan membawa mereka terbang jauh sampai surga, namun lupa berpamitan pada semesta. Semoga keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Aamiin.
ADVERTISEMENT
Sumber : cnnindonesia, detik.com