Konten dari Pengguna

Surimi: Solusi Protein Ramah Lingkungan untuk Masa Depan

Tsaniyatun Muntafi'ah
Mahasiswi Akuakultur Universitas Airlangga
8 Oktober 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tsaniyatun Muntafi'ah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi surimi (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi surimi (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surimi adalah produk setengah jadi berasal dari daging ikan yang telah dipisahkan dari tulang, kulit, kepala, dan jeroan, serta telah melalui proses pencucian sebanyak tiga kali guna menghilangkan komponen yang larut air, sehingga tersisa protein miofibril. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tahapan pencucian Surimi:
ADVERTISEMENT
1. Pencucian pertama tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan kotoran dan bau amis yang masih melekat pada daging ikan. Tahap ini sangat penting untuk memastikan bahwa Surimi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan rasa yang lebih segar. Selain itu, pencucian ini mencegah kontaminasi dan membuat produk menjadi lebih aman untuk dikonsumsi.
2. Proses pencucian kedua pada Surimi penting untuk meningkatkan kualitas produk akhir. Penambahan garam dalam tahap ini berfungsi untuk mengikat air yang dapat menjaga kelembaban produk olahan akhir dan mencegahnya agar tidak menjadi kering saat dimasak, serta meningkatkan kemampuan gel. Ketika protein terkena garam, terjadi perubahan struktur yang kuat sehingga menghasilkan tekstur yang lebih baik. Dalam hal ini garam juga membantu dalam mengawetkan produk dan memberikan rasa asin yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
3. Pencucian ketiga merupakan penyempurnaan kualitas setelah pencucian kedua. Tujuan utama pada pencucian tahap ini adalah untuk memastikan bahwa semua sisa material yang tidak diinginkan telah dihilangkan. Surimi yang dibersihkan dengan baik memiliki umur simpan yang lebih lama dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Bahan baku pembuatan Surimi pada umumnya adalah ikan berdaging putih. Contoh jenis ikan berdaging putih yang sering digunakan antara lain ikan tenggiri, kakap, dan lele. Namun, Surimi juga dapat dibuat dari beberapa daging lainnya, seperti daging udang, cumi, kerang, dan unggas. Keberagaman bahan baku ini memungkinkan adanya variasi pada produk akhir sehingga dapat disesuaikan dengan selera dan kebutuhan pasar. Setiap jenis bahan memiliki ciri khas tersendiri yang memengaruhi tekstur dan rasa Surimi.
ADVERTISEMENT
Kandungan Nutrisi dan Proses Produksi
Kandungan protein yang tinggi dan rendahnya kandungan lemak merupakan komponen utama dalam pembuatan Surimi. Jumlah kandungan protein pada daging ikan rata – rata 19% protein, terbagi menjadi tiga klasifikasi yaitu protein miofibril, sarkoplasma, dan stroma. Protein miofibril menjadi bagian dominan dan bertanggung jawab atas sifat gel dalam produk surimi.
Tahapan utama proses pembuatan Surimi:
1. Pencucian daging: daging ikan dibersihkan dari tulang, darah, dan kulit lalu dibersihkan menggunakan air bersih, dengan suhu 5-10 derajat Celcius karena Surimi akan menciptakan gel agar tidak patah-patah dan juga bisa menggunakan alternatif lain yaitu dengan es batu. Penting untuk menimbang ikan terlebih dahulu, untuk memastikan jumlah air yang digunakan dalam proses pencucian sesuai dengan berat ikan sehingga menghasilkan proses pencucian yang optimal. Dengan cara ini, kita bisa memastikan Surimi yang dihasilkan memiliki tekstur dan rasa yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
2. Penggilingan dan pengepresan: proses penggilingan dilakukan untuk menggiling daging ikan hingga halus. Setelah itu, pengepresan merupakan langkah penting untuk menghilangkan sisa kelembaban. Proses pengepresan membantu mengurangi kelembaban yang tidak perlu sehingga meningkatkan konsentrasi protein dan mempersiapkan daging untuk tahap berikutnya. Penghapusan sisa kelembaban berkontribusi terhadap tekstur dan stabilitas produk akhir dan juga berkontribusi terhadap pembentukan gel yang baik selama pemasakan.
3. Pengemasan dan pembekuan: Surimi kemudian dikemas dan dibekukan untuk mempertahankan kesegaran produk. Dalam hal ini, pembekuan merupakan metode yang aman dan efisien dalam proses produksi surimi.
Gel merupakan faktor penentu utama dalam kualitas Surimi. Oleh karena itu, proses yang memengaruhi pembentukan gel menjadi sangat penting dalam produksi Surimi yang berkualitas tinggi.
ADVERTISEMENT
Pengonsumsian Surimi
Surimi menjadi semakin populer di seluruh dunia, terutama di Asia karena nilai gizinya yang tinggi. Terbuat dari daging ikan berkualitas tinggi, Surimi biasanya tinggi protein dan rendah lemak, menjadikannya pilihan yang sehat bagi banyak orang.
Surimi sering digunakan sebagai bahan baku berbagai olahan makanan, seperti bakso ikan, kerupuk, dan chikuwa. Selain itu, banyak konsumen yang menyukai Surimi karena teksturnya yang kenyal. Surimi dapat disiapkan dengan berbagai cara, termasuk menggoreng, merebus, memanggang, dan mengukus. Surimi juga bisa dipadukan dengan sayuran, mie, dan bahan lainnya untuk membuat masakan yang lebih bervariasi.
Namun, konsumen harus memperhatikan sumber Surimi yang mereka pilih karena kualitas dan bahan bakunya berbeda-beda. Memilih produk Surimi dengan bahan baku ikan yang ditangkap secara berkelanjutan dan diproses dengan benar tidak hanya menjamin manfaat kesehatan yang optimal tetapi juga memberikan dampak yang lebih positif terhadap kelestarian sumber daya perairan.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa manfaat dari mengonsumsi Surimi:
1. Rendah kalori;
2. Mudah dicerna;
3. Variasi makanan dalam diet; dan
4. Praktis dan siap santap.
Dengan berbagai manfaat tersebut, Surimi menjadi pilihan yang menarik dan populer bagi berbagai target konsumen, seperti:
1. Industri makanan: Surimi sering dijadikan sebagai bahan baku untuk produk olahan seafood, seperti crab stick, fish balls dan produk seafood lainnya. Industri makanan mengandalkan Surimi karena teksturnya yang menarik, rasa, dan fleksibilitas resepnya.
2. Konsumen rumahan: produk olahan Surimi sangat digemari oleh keluarga. Penyajiannya yang sederhana dan serbaguna menjadikannya pilihan praktis untuk makanan sehari-hari. Banyak produk berbahan baku Surimi yang disukai oleh anak-anak. Oleh karena itu, merupakan alternatif yang bagus untuk makanan sehat dan lezat.
ADVERTISEMENT
3. Konsumen yang mencari sumber protein sehat: Surimi mengandung protein tinggi dengan kandungan lemak yang rendah, sehingga pilihan bagi mereka yang memperhatikan kesehatan. Nah, cocok bagi yang sedang menjalani diet, atlet, atau seseorang yang ingin menjaga berat badan idealnya. Surimi juga merupakan alternatif bagi pecinta sayuran yang mencari sumber protein nabati karena dapat dikombinasikan dengan berbagai bahan untuk menghasilkan hidangan yang lezat dan bergizi.
Salah satu tantangan terbesar dalam memasarkan Surimi adalah kurangnya pemahaman masyarakat akan manfaatnya. Pemanfaatan platform digital seperti media sosial, blog kesehatan, dan video tutorial memasak menjadi salah satu cara untuk menjelaskan manfaat nutrisi Surimi, cara pembuatan, hingga resep yang mudah dipahami. Branding yang menarik sangat penting untuk daya tarik suatu produk. Kemasan Surimi harus mencerminkan nilai-nilai kesehatan dan keberlanjutan. Desain yang modern, informatif, dan ramah lingkungan mampu menarik perhatian konsumen. Selain itu, pencantuman label yang menjelaskan proses pembuatan dan bahan yang digunakan dapat memberikan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk. Strategi penempatan produk di toko sangatlah penting. Surimi sebaiknya ditempatkan di lokasi yang strategis, seperti di dekat makanan sehat lainnya atau di tempat yang sering dikunjungi konsumen yang sadar kesehatan. Dengan fokus pada keberlanjutan dan kesehatan, Surimi berkontribusi dalam meningkatkan status gizi dan melindungi sumber daya perairan, menjadikannya solusi protein ramah lingkungan untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Tsaniyatun Muntafi'ah, Mahasiswi Akuakultur, Univesitas Airlangga.