Konten dari Pengguna

Pemaksimalan Destinasi Wisata Kota Tua Padang

Farhan Siddiq
Mahasiswa Aktif Ilmu Komunikasi Universitas Andalas, meminati dunia penulisan sejak di bangku SMP sampai sekarang.
15 Desember 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farhan Siddiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto dari Farhan Siddiq: Tari Balanse Madam, Tarian Asli Etnis Nias kota Padang
zoom-in-whitePerbesar
Foto dari Farhan Siddiq: Tari Balanse Madam, Tarian Asli Etnis Nias kota Padang
ADVERTISEMENT
Pariwisata sangatlah berkaitan erat dengan ekonomi kreatif. Dengan adanya peran ekonomi kreatif dapat memberi nilai tambah pada daya tarik dan daya saing pariwisata itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sumatera Barat yang memiliki potensi dan kondisi kepariwisataannya dengan dipilih sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Potensi dan kondisi kepariwisataan Sumatera Barat tersebut ternyata masih belum dapat memantapkan keberadaan Sumatera Barat sebagai daerah tujuan wisata andalan Indonesia, Kontribusi sektor pariwisata untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat belum terasa.
Dengan membahas kota Padang Lama adalah membahas sebuah model kota pelabuhan, karena awal pertumbuhan kota masa Hindia Belanda itu bermula dari berkembangnya aktivitas perniagaan di pesisir barat kota. Menilik kedatangan bangsa eropa ke Padang sebagai pedagang serta suku Nias mulai datang sebagai buruh, pengrajin atau pembuat atap rumbia. Begitu pula orang Keling dan Cina makin banyak datang dan menetap di Padang sejak Belanda menguasai Padang. Dengan berbagai macam etnis yang berdatangan ke Padang maka terjadilah proses akulturasi budaya yang melahirkan tari balanse madam dari masayrakat yang bermukim disekitaran muara Batang Arau. Kedatangan mereka ke Padang semakin banyak setelah VOC dan pemerintah Belanda menjadikan Padang sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahnya. Tepatnya disekitar kawasan muara sungai Batang Arau yang berhulu di kawasan pegunungan Bukit Barisan.  Dengan demikian kawasan muara Batang Arau adalah saksi bisu yang tidak bisa dipisahkan dari riwayat pertumbuhan dan perkembangan Kota padang Lama.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, hari ini upaya pemerintah dalam menjadikan Batang Arau sebagai kota tua untuk destinasi wisata masih dinilai belum maksimal, hanya berfokus kepada keindahan tetapi lupa menonjolkan potensi yang ada di wilayah tersebut. Karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu potensi ekonomi masyarakat yang perlu dimaksimalkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah secara menyeluruh dan merata.
Pemaksimalan tersebut adalah dengan memanfaatkan gedung-gedung bersejarah, kearifan lokal , produk kuliner, kerajinan, dan rumah warga yang tinggal di sepanjang sungai Batang Arau yang dapat dikelola sedemikian rupa agar ke depan bisa di jadikan objek wisata seperti Chinatown (di Malaysia), sehingga dapat menjadi tempat tinggal yang menarik baik wisatawan mancanegara maupun lokal
Foto dari Farhan Siddiq
Foto dari Farhan Siddiq