Ambon Tuan Rumah Kongres HMI ke-30 : Momentum Kenalkan Kota Bumi Para Raja Terhadap Dunia

Dokumentasi HMI

Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dalam waktu dekat akan melaksanakan kongres besar yang ke-30 di kota Ambon Provinsi Maluku. Kongress akbar yang di jadwalkan pada tanggal 14 -21 Februari ini merupakan event skala nasional yang di pastikan akan menyedot perhatian publik tidak hanya nasional namun internasional. Kongres akbar yang akan di buka oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo ini disebut-sebut menjadi event skala besar. Di prediksikan peserta kongres yang akan hadir sebanyak 5 ribu peserta.

HMI merupakan salah satu organisasi yang bernafaskan islam. Di dirikan di Jogjakarta, 5 Februari 1947. Tokoh Central sekaligus Founder Organisasi Islam ini yakni Ir. Lafran Pane mendirikan organisasi berbasis islam dan keuamaatan ini bertujuan bersama Negara menjaga dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, mengangkat martabat umat islam dan mengangkat martabat bangsa Indonesia di kancah Internasional. HMI merupakan organisasi berasaskan Islam telah hadir mengawal pemerintah sejak jaman orde lama, orde baru hingga reformasi.

HMI sebagai organisasi bernafaskan islam hadir dan termaujud dalam upaya pengkaderan yang mampu memberikan kontribusi penting terhadap kemajuan Bangsa dan Negara. Pengkaderan yang dilakukan secara simultan, HMI telah berhasil mencetak banyak kader-kader yang memiliki posisi strategis di tingkat daerah dan pemerintah pusat. Banyak tokoh Negara maupun pemerintah merupakan hasil pengkaderan HMI. Diantaranya Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla, Akbar Tanjung, Nurcholis Majid, Anis Urbaningrium, Anis Baswedan ( Gubernur DKI terpilih). Dipastikan almumnus HMI yang tersebut akan mengisi kongres.

Lafran Pane : Pendiri HMI

Menjadi perhatian yang cukup menarik untuk di tilik lebih dalam event nasional tersebut di selenggarakan di Kota Ambon. Notabene masyarakat mengingat dan mengetahui Kota Ambon merupakan kota rawan konflik agama. Hal tersebut bukan tidak beralasan karena berkaca terhadap konflik horizontal agama pada tahun 1999 silam. Ambon dikenal sebagai kota konflik rawan pertikaian agama.

Menjadi pertanyaan mengapa Kota Ambon di jadikan tuang rumah perhelatan akbar tersebut. Terpilihnya Ambon sebagai tempat penyelenggara perhelatan akbar tersebut tentu sudah melalui proses panjang di internal HMI. Terpilihnya Ambon sebagai kota kongres sesungguhnya ada pesan penting yang hendak disampaikan melalui terselenggaranya kongres, yakni pesan penting kepada Dunia bahwa Kota Ambon sudah aman dan siapapun dapat berkunjung ke kota Bumi para raja itu tanpa rasa khawatir dan cemas akan kejadian konflik agama beberapa tahun silam.

Menjadikan Ambon sebagai tuang rumah perhelatan akbar tersebut tentunya adanya peran penting yang hendak di mainkan oleh pemerintah daerah setempat. Nantinya bukan hanya perhatian publik nasional mengarah terhadap perhelatan tersebut namun juga mata internasional. Hal tersebut dapat dijadikan momentum pemerintah daerah memperkenalkan kota Ambon sebagai kota sejuta kedamaian dan pariwisata. Jika pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait dapat memanfaatkan peluang potensi tersebut dengan maksimal maka pasti ambon akan dijadikan tujuan destinasi. Hal yang patut dan perlu di manfaatkan oleh pemerintah daerah setempat adalah peluang potensi kongres HMI adalah momentum untuk dapat "menjual" keunikan Kota Ambon.

Jembatan Merah Putih Kota Ambon

Tidak hanya itu tujuan lain yang dapat di petik oleh pemerintah setempat melalui kongres adalah dapat mendorong pemerintah pusat untuk mewujudkan aspirasi masyarakat khususnya kota ambon. Hal-hal apa saja yang masih menjadi masalah kota Ambon dan sekitarnya yang perlu di perlu di perjuangkan dan melalui kongres HMI ke - 30. Adalah momentum yang tepat untuk mendorong pemerintah pusat untuk tidak sepenuhnya berfokus terhadap daerah Indonesia Barat. Bahwa untuk melakukan pembangunan yang merata di bumi Indonesia adalah perlu adanya keselarasan pembangunan dari barat hingga timur Indonesia, dan hal tersebut perlu disampaikan di dalam kongres.

Perhelatan akbar yang akan segera dilaksanakan ini akan menjadi momentum bagi semua kader HMI diseluruh Indonesia untuk bersilaturahim. Demi menyukseskan supaya aman dan lancar kongres tersebut panitia daerah setempat telah melalukan koordinasi dengan beberapa pihak untuk mengawal prosesi tersebut di antaranya Universitas Pattimura, Universitas Darussalam dan IAIN.

Dokumentasi HMI

Salah satu agenda penting dalam Kongres HMI ke-30 adalah pemilihan ketua umum PB HMI periode 2018 - 2022 yang mana ada 17 Calon kandidat HMI yang akan memperebutkan kursi nomor 1 di pucuk tertinggi HMI. Selain agenda penting itu ada juga beberapa agenda yang akan mengisi kongres diantaranya sidang pleno HMI, seminar, kegiatan bakti sosial dan kunjungan pariwisata, bedah buku.

Menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah Kota Ambon mengawal dan memfasilitasi suksesnya perhelatan akbar tersebut. Melalui perhelatan akbar HMI seluruh jajaran pemerintah Kota Ambon dan elemen terkait (HMI) memiliki tugas penting untuk memperkenalkan Kota Ambon sebagai kota yang cinta damai dan Indah akan alamnya. Momentum kongres tersebut harus di maksimalkan oleh seluruh pihak terkait menyampaikan aspirasi umat khususnya Kota Ambon agar dapat menjadi fokus agenda penting pemerintah pusat. Suksesnya penyelenggaraan Kongres HMI ke-30 adalah kerja keras semua pihak baik pemerintah daerah, elemen terkait dan juga masyarakat Kota Ambon. Oleh karena itu kongres yang akan segera di laksanakan diharapkan dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan konggres yang baik untuk umat dan bangsa.

Selamat Berkongress !