Konten dari Pengguna

Revolusi Kerja di BUMN: 4 Hari Kerja, Produktivitas Naik?

Rangga Tri Pamungkas
Mahasiswa UIN Jakarta management 2023
21 Juni 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rangga Tri Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source : Gemini AI dengan prompt "Pekerja Senang karena bekerja 4 hari dalam seminggu"
zoom-in-whitePerbesar
Source : Gemini AI dengan prompt "Pekerja Senang karena bekerja 4 hari dalam seminggu"
ADVERTISEMENT
Apakah Anda pernah membayangkan bekerja hanya 4 hari dalam seminggu? Kabar baiknya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menguji coba konsep ini. Namun, pertanyaan besarnya adalah: apakah produktivitas akan meningkat dengan waktu kerja yang lebih singkat?
ADVERTISEMENT
Rencana Kementerian BUMN yang Menggebrak
Kementerian BUMN berencana untuk menerapkan sistem kerja 4 hari dalam seminggu dengan tujuan mulia. Mereka ingin meningkatkan kesejahteraan karyawan, mendorong work-life balance, dan yang terpenting, meningkatkan produktivitas.
Ada dua opsi yang sedang dipertimbangkan. Pertama, karyawan yang bekerja lebih dari 40 jam seminggu bisa mengambil libur 3 hari seminggu sebanyak dua kali dalam sebulan. Kedua, penerapan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan uji coba di beberapa BUMN tertentu.
Menteri BUMN, Erick Thohir, optimis bahwa rencana ini bisa menjadi terobosan positif. Ia percaya bahwa karyawan yang lebih bahagia dan segar akan lebih produktif.
Pro dan Kontra: Perdebatan Sengit
Tentu saja, rencana ini memicu perdebatan sengit. Para pendukung berargumen bahwa kerja 4 hari seminggu akan meningkatkan kesejahteraan karyawan, mengurangi biaya operasional kantor, dan bahkan meningkatkan produktivitas. Mereka menunjuk pada studi kasus dari perusahaan dan negara lain yang telah berhasil menerapkan sistem ini.
ADVERTISEMENT
Namun, ada juga yang skeptis. Mereka khawatir produktivitas akan menurun karena waktu kerja yang lebih singkat. Selain itu, ada kekhawatiran tentang bagaimana sistem ini akan diterapkan di BUMN yang bergerak di sektor pelayanan publik.
Pendapat Ahli dan Stakeholder
Para ahli ekonomi dan sumber daya manusia memiliki pandangan yang beragam. Beberapa mendukung rencana ini, sementara yang lain menyarankan agar dilakukan kajian yang lebih mendalam.
Serikat pekerja umumnya mendukung rencana ini, tetapi mereka menekankan pentingnya memperhatikan kesejahteraan karyawan dalam proses implementasi.
Tantangan Implementasi di BUMN
Penerapan kerja 4 hari seminggu di BUMN tidaklah mudah. Ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:
ADVERTISEMENT
Indikator kinerja: Perlu ada indikator kinerja yang jelas untuk mengukur produktivitas karyawan dalam sistem kerja yang baru.
Belajar dari Pengalaman Negara Lain
Beberapa negara seperti Islandia dan Selandia Baru telah melakukan uji coba kerja 4 hari seminggu dengan hasil yang positif. Produktivitas tetap terjaga, bahkan meningkat di beberapa kasus. BUMN di Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara-negara ini untuk merancang implementasi yang efektif.
Kesimpulan
Rencana kerja 4 hari seminggu di BUMN adalah langkah berani yang patut diapresiasi. Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, potensi manfaatnya sangat besar. Jika berhasil, ini bisa menjadi revolusi kerja yang meningkatkan kesejahteraan karyawan dan produktivitas BUMN secara keseluruhan.
Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan rencana ini bergantung pada implementasi yang tepat dan evaluasi yang berkelanjutan. Kementerian BUMN perlu bekerja sama dengan semua stakeholder untuk memastikan bahwa transisi ke sistem kerja baru ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
ADVERTISEMENT
Apakah produktivitas akan naik dengan kerja 4 hari seminggu? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti: rencana ini telah membuka diskusi penting tentang masa depan dunia kerja di Indonesia.
Sumber Bacaan :
https://money.kompas.com/read/2024/05/12/170000026/kementerian-bumn-akan-terapkan-sistem-kerja-4-hari-dalam-seminggu