14 PDP COVID-19 Gunungkidul Meninggal, 7 di Antaranya Belum Diambil Swab

Konten Media Partner
22 April 2020 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hingga Rabu (22/4/2020), pukul 12.00 WIB, tidak ada penambahan kasus positif COVID-19 di wilayah Gunungkidul. Di mana sampai hari ini Gunungkidul sudah memiliki pasien positif ada 5 orang, yang 3 terlokalisir dan yang 2 sudah sembuh.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawati menuturkan, hingga saat ini jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Gunungkidul yang meninggal ada 14 orang. Di mana setengahnya belum diambil uji swab tetapi sebagian lagi masih menunggu dan 1 orang sudah dinyatakan negatif.
"Tiga orang yang positif di Gunungkidul memang saling berkaitan," ujar Dewi kepada awak media, Rabu (22/4/2020) di rumah Dinas Bupati Gunungkidul.
Dewi menyebutkan saat ini setidaknya sudah ada 59 orang yang menyandang status PDP dan yang sudah diambil spesimennya ada 42 orang. Hasilnya 5 orang sudah dinyatakan positif, 24 orang negatif, dan 13 orang masih dalam proses.
4 orang PDP kini masih dalam perawatan pihak rumah sakit dan belum perlu dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih tinggi tingkatannya. Tak hanya PDP, dari 942 Orang Dalam Pemantauan (ODP) masih ada 2 orang yang juga dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Seorang ODP meninggal dunia di Kecamatan Patuk karena penyakit lain yang menyertainya," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul ini.
Kendati tidak ada peningkatan, Dewi mengeluhkan banyaknya berita hoax yang tersebar di masyarakat melalui media sosial. Di mana berita hoax yang beredar itu kesannya ada hal yang mencekam di kabupaten Gunungkidul, padahal kenyataannya wilayah Kabupaten Gunungkidul masih kondusif.
Dewi mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan klarifikasi berkaitan dengan berita yang mereka terima kepada pemerintah setempat. Agar tidak terjadi kesimpangsiuran berkaitan dengan berita yang beredar terutama soal kasua Covid19 yang kini tengah dihadapi.
Terkait dengan Pemudik yang menyentuh angka 10 ribu orang, pemerintah daerah sudah memiliki sistem informasi Desa (SID) yang sudah mencatat identitas pemudik bahkan hingga ke nomor pribadinya. Sehingga pihak Puskesmas bisa membaca dan dapat dihubungi untuk keperluan pemantauan.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah meminta kepada pihak RT, dukuh ataupun lurah untuk memantaunya selama menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing," tegasnya.