Indonesia Peringkat 2 Negara Pengimpor Gula

Konten Media Partner
26 April 2018 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gula. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gula. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
4,2 juta ton gula masuk ke Indonesia setiap tahunnya, di mana 4,1 juta ton merupakan gula mentah, sisanya gula kristal rafinasi dan gula kristal putih. Karena jumlahnya yang cukup besar tersebut, maka Indonesia kini menduduki rangking dua sebagai negara pengimpor gula di dunia, sedikit di bawah Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Impor gula yang begitu besar setiap tahunnya tersebut terjadi karena memang produksi gula di tanah air tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini akibat dari minimnya tanaman tebu yang ada di tanah air. Terlihat dari tahun ke tahun, luas area tanaman tebu mengalami penyusutan akibat berbagai hal.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementrian Koordinator (Kemenko) Perekonomian RI, Muzdalifah Machmud, produksi gula nasional di tanah air belum cukup untuk memenuhi kebutuhan gula baik untuk industri maupun konsumsi rumah tangga. Oleh karena itu, satu-satunya jalan yang bisa dilakukan adalah dengan impor.
"Terjadi ketidakseimbangan antara produksi dengan kebutuhan gula nasional. Sehingga pasokan gula kita defisit, untuk menutupinya memang harus impor," tandasnya, di sela-sela seminar Nasional Kajian Komprehensif Sistem Pergulaan dan Kemandirian Industri Gula Nasional di Auditorium Magister Manajemen FEB UGM, Kamis (26/4/2018).
ADVERTISEMENT
Muzdalifah mengungkapkan, produksi gula tanah air hanya memenuhi 40% kebutuhan nasional. Menurutnya ada yang salah dengan sistem produksi gula di tanah air sehinggu produktivitasnya sangat kecil. Selama ini, harga gula di Indonesia memang lebih mahal dibanding dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Ia menyebut, akibat minimnya pasokan tersebut, harga gula lebih tinggi dari yang seharusnya. Hal ini menyebabkan rakyat harus menanggung selisih harga yang cukup tinggi yaitu mencapai Rp 14 triliun dalam setahun. Hal ini tentu merupakan sebuah kerugian bagi masyarakat Indonesia. Padahal sejatinya gula bisa lebih murah lagi. "Gula kita justru berasal dari Thailand dan Australia," tambahnya.
Menurutnya, saat ini banyak persoalan yang dihadapai oleh petani tebu dan industri gula di Indonesia. Persoalan tersebut di antaranya adalah penyusutan lahan tebu akibat petani beralih ke tanaman yang lain, rendahnya teknologi yang membuat tingkat rendemen juga rendah dan pabrik gula yang ada di Indoneisa rata-rata sudah tua. (erl)
ADVERTISEMENT