80 Persen Jip Wisata di Yogyakarta Belum Memenuhi Standar Keselamatan

Konten Media Partner
22 Agustus 2018 22:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
80 Persen Jip Wisata di Yogyakarta Belum Memenuhi Standar Keselamatan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
80 persen jip wisata yang tersebar di sejumlah obyek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum memenuhi standar keselamatan. Bahkan ada Standard Operating Procedure (SOP) yang belum dilaksanakan oleh pengelola jip wisata di DIY. Padahal, jip wisata kini tengah booming sebagai kendaraan favorit di objek wisata.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, angkutan wisata harus memenuhi standar keselamatan untuk menjamin wisatawan yang memanfaatkan jasa mereka. Namun saat ini memang belum ada kesadaran sepenuhnya dari pengelola jip wisata perihal standar keselamatan penumpang mereka tersebut.
Ketua Bidang Organisai IOF DIY, Probo, mengungkapkan selama mereka melakukan assesment, mereka menemukan jika sebagian besar jip wisata belum memenuhi standar keselamatan. Jip-jip wisata tersebut hampir semuanya merupakan jip tua yang kembali dibangun oleh pemiliknya.
"Terkadang dalam membangun kembali jip mereka kurang memperhatikan faktor keselamatan. Yang penting jalan," ujarnya saat HUT Dlingo Adventure Club (DAC) I di Puncak Becici, Rabu (22/8).
Menurutnya, perlu peran semua pihak untuk melakukan pembinaan terhadap para pelaku jip wisata tersebut. Tak hanya Dinas Pariwisata sebagai ujung tombak pembinaan, komunitas jip serta pengelola obyek wisata juga bersama-sama melakukan pembinaan terhadap pengelola jip wisata tersebut.
ADVERTISEMENT
IOF sendiri kini memang baru melakukan pembinaan terhadap jip wisata di kawasan Kaliurang. Sebab, selain pionir jip wisata di DIY, kecelakaan fatal yang pernah merenggut nyawa wisatawan yang menjadi penumpang mereka menjadi alasan utama untuk melakukan pembinaan.
"Kami beri masukan standar mobil yang aman itu seperti apa dan bagaimana mengelola penumpang yang baik dan aman," ujarnya.
Ketua Pengelola Obyek Wisata Puncak Becici, Gandhi Saputra, mengakui pengelolaan jip wisata di Becici memang masih tergolong baru sehingga perlu berbagai pembenahan. Pihaknya menggandeng IOF agar keselamatan pengguna jasa jip wisata yang kini mulai menjamur di kawasan Dlingo bisa terjaga dengan baik.
"Tentu kami ingin pengunjung aman dan nyaman selama di Dlingo," katanya. (erl/pro)
ADVERTISEMENT