Akhir Kisah Nenek yang Ditendang dan Diseret di Sleman

Konten Media Partner
24 Januari 2020 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rubingah, nenek yang ditendang dan diseret di Pasar Gendeng, Sleman, saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/1/2020). Foto: Birgita.
zoom-in-whitePerbesar
Rubingah, nenek yang ditendang dan diseret di Pasar Gendeng, Sleman, saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/1/2020). Foto: Birgita.
ADVERTISEMENT
Setelah 3 hari tak pulang ke rumah, Rubingah (60), seorang nenek yang diseret dan ditendang di Pasar Gendeng, Sleman, akhirnya kembali ke rumah. Tidak diketahui pasti kemana sosok Rubingah pergi.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanyai soal kemana Rubingah pergi selama 3 hari, Rubingah justru menjawab perihal utang. “Aku punya utang Rp 10 juta, tambah RP 3 juta, totalnya Rp 13 juta,” ujarnya, Jumat (24/1/2020).
Kepala Dusun Kranggan 1, Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, Suharmadi, mengatakan bahwa Rubingah dalam keadaan baik. Mewakili pihak keluarga, Suharmadi menyampaikan bahwa kasus tersebut sudah diselesaikan dengan damai.
“Saya sebagai wakil keluarga sudah selesaikan kasus ini dengan kekeluargaan,” ujar Suharmadi.
Suasana rumah Rubingah di Dusun Kranggan 1, Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, Jumat (24/1/2020). Foto: Birgita.
Bahkan, Rubingah telah dipertemukan dengan Ngadirin, pria yang menyeret dan menendangnya. Namun, Suharmadi enggan membeberkan bagaimana kronologi pertemuan keduanya.
Berakhirnya kasus ini dengan damai, menurut Suharmadi, mungkin membuat banyak pihak tidak puas. Penyelesaian secara kekeluargaan ini, menurutnya, adalah jalan terbaik.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah rembugan sama anaknya (Rubingah) dan dukuh Nogosari. Kami kira ini untuk kebaikan semuanya. Kami tidak mencari musuh, tapi cari saudara, jelas Suharmadi.
Sebelumnya, Rubingah sempat mengalami penendangan dan penyeretan oleh seorang pria di Pasar Gendeng, Madurejo, Prambanan. Aksi pria ini beredar viral di media sosial. Tak sedikit netizen yang menyayangkan kasus ini.