Amien Rais Usul Jokowi Ambil Alih Kasus yang Tewaskan Brigadir J

Konten Media Partner
17 Agustus 2022 20:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri Partai Ummat, Amien Rais, usai mengikuti upacara HUT ke-77 RI di Yogyakarta, Rabu (17/8/2022). Foto: erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Partai Ummat, Amien Rais, usai mengikuti upacara HUT ke-77 RI di Yogyakarta, Rabu (17/8/2022). Foto: erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pendiri Partai Ummat, Amien Rais mengusulkan agar Presiden Jokowi mengambil alih sepenuhnya penanganan kasus penembakan Brigadir J. Menurutnya, persoalan yang terjadi di tubuh Polri tersebut mengundang keprihatinan semua pihak dan kredibilitas Polri dipertaruhkan
ADVERTISEMENT
"Jadi Jokowi ataupun Mahfud MD mengetahui semua peristiwa yang terjadi dalam kasus tersebut karena keduanya adalah orang yang dilapori," tutur Amien Rais, usai Upacara bendera Peringatan HUT ke 77 RI di Yogyakarta, Rabu (17/8/2022) .
Ketika Jokowi mengambil alih langsung penanangan kasus ini, maka semua pihak tidak perlu berpura-pura lagi. oleh karenanya Amien Rais meminta kepada Presiden Jokowi untuk melakukan atau membuat over hall, jika dari sisi mekanis adalah turun mesin.
Amien Rais mengusulkan agar para pimpinan Polri diganti semua dengan yang baru, diganti dengan yang memang memiliki integritas. Para pimpinan Polri diganti dengan sosok yang memiliki integritas, tidak main mata dengan oligarki, yang tidak menindas rakyat yang tidak membesarkan konglomerat atau alat oligarki.
ADVERTISEMENT
"Saya kira itu (sosok) masih ada," tambahnya.
Amien Rais menambahkan polemik yang terjadi di tubuh kepolisian saat ini membuatnya was-was dan prihatin. Sehingga Amien Rais merasa ragu bagaimana bangsa Indonesia ini menyongsong masa depan yang ia lihat semakin semrawut.
Hanya saja, ia berpesan agar masyarakat tidak boleh terbawa oleh skenario yang secara subyektif dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu ataupun kondisi obyektif di lapangan yang memang menggoyahkan sendi-sendi NKRI.
"Ada quote yang sering diungkapkan oleh para politisi bahkan Kapolri itu sama 'Ikan itu busuk dari kepala'. Saya ini bukan ahli ikan namun saya melihat ikan itu memang busuk dari kepalanya dulu, kalau sudah busuk maka cepat menjalar ke seluruh tubuh,"tandasnya.
Oleh karenanya ia meminta dalam satuan masyarakat harus bersih dan pimpinannya tidak boleh busuk. Karena kalau pimpinan itu busuk sepeti suka melanggar janji, berbicara tidak beraturan maka akan merembet ke anak buahnya yang lain.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, ia mengaku masih bersyukur Indonesi masih memiliki TNI. Karena sampai saat ini TNI masih bagus menjalankan tugas dan amanahnya menjaga Indonesia. Di mana selama 77 tahun Indonesia merdeka, TNI tetap menjadi tumpuan dan harapan bangsa.
Bahkan dulu ketika orde lama ambruk diganti dengan orde baru itu ada kata-kata TNI menjadi dinamisator dan stabilisator demokrasi. Di mana TNI memang mengenakan seragam tentara dan membawa senjata, tetapi TNI sangat menghargai kaum sipil.