ASI Berperan Penting untuk Cegah Anak Alami Stunting
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) menjadi salah satu hal yang penting untuk mencegah anak terkena stunting. Kini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya sedemikian rupa untuk menekan angka stunting di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu upayanya adalah melalui program 100 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang dimulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Pelayan kesehatan perlu memastikan agar kebutuhan zat gizi anak selalu terpenuhi selama 1000 HPK.
“Kalau stunting itu kan 1000 hari kelahiran (1000 HPK), dari nol (sejak dalam kandungan) sampai umur sekitar 2 tahunan, itu benar-benar dijaga nutrisi serta perkembangannya. Dan stunting selalu kami catat,” kata Wiwik Lestari, Direktur RSKIA Sadewa, usai ceremonial HUT ke-15 RSKIA Sadewa, Minggu (16/2/2020).
Untuk mendukung hal tersebut, RSKIA Sadewa juga meluncurkan fasilitas klinik laktasi bagi para ibu yang baru saja melahirkan maupun para ibu hamil. Melalui klinik laktasi ini, para ibu menyusui bisa lebih leluasa untuk berkonsultasi soal menyusui. Lebih lanjut, setiap ada anak yang terdeteksi stunting, pihak rumah sakit pun dengan sigap langsung mencatat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, para ibu yang memiliki anak yang terdeteksi stunting pun diberi edukasi sebagai salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting. Stunting tak hanya berpengaruh pada satu hal saja, tetapi berbagai hal meliputi tinggi badan, IQ, dan lain sebagainya.
“Ibu-ibu semakin tinggi ilmu pengetahuan semakin baik, tapi belum tentu edukasi yang sudah digalakkan ini membuat mereka lebih bisa sadar lagi,” tuturnya.
Menurutnya, untuk mencegah stunting tidak hanya dari gizi dan pemberian ASI saja. Ada berbagai aspek lain yang juga perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya stunting.
“Terutama parentingnya. Pasti sasarannya ibu dan keluarganya. Karena sebagian besar waktu (anak) itu bersama dengan keluarga bukan di rumah sakit,” ujarnya.
ADVERTISEMENT