Bakpia Warisan Budaya Tak Benda yang Dimiliki Yogyakarta

Tahun ini, Yogyakarta ketiban kabar gembira. Pasalnya kota yang dikenal sebagai kota budaya ini telah menerima pengakuan bahwa bakpia telah menjadi warisan budaya tak benda milik Yogyakarta.

Hal itu disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta, Heru Poerwadi, disela-sela kegiatan grebeg bakpia di Pathuk, Ngampilan, Yogyakarta pada Sabtu (20/10/2018). Ia mengungkapkan, pengakuan itu datang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Ada satu berita gembira yang kami terima dua minggu lalu. Kami menerima sertifikat dari Kementerian Pendidikan an Kebudayaan yang mengakui bahwa bakpia adalah warisan budaya tak benda yang dimiliki Yogyakarta," kata Heru yang dibarengi tepuk tangan oleh warga yang hadir.

Heru menerangkan, untuk mendapatkan pengakuan tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Sebab, Yogyakarta harus bersaing dengan Semarang, Jawa Tengah yang juga memiliki niat untuk menjadikan bakpia milik mereka. Namun, Yogyakarta dinilai lebih memiliki kekuatan batin dengan bakpia. Yogyakarta lebih memiliki nilai sejarah dan keaslian sebuah bakpia yang berasal dari Pathuk, Ngampilan, Yogyakarta.

"Ini kami sampaikan karena juga rebutan dengan Semarang. Semarang juga ingin bakpia bagian dari kota mereka. Tapi alhamdulillah berkat perjuangan kita semua, akhirnya bakpia diakui yang lebih punya nilai sejarah dan keaslian itu dari Jogja utamanya dari Pathuk," paparnya.

Melalui kegiatan seperti grebeg bakpia dinilai menjadi pendorong munculnya pengakuan tersebut. Sebab, jika Yogyakarta tidak bisa mempertahankannya akan berakibat direbut oleh kota-kota lainnya.

"Ini (grebeg bakpia) bagian dari upaya menunjukkan bahwa bakpia berasal dan tumbuh bagus dari Pathuk ini," imbuhnya.

Selain itu, Heru menambahkan, melalui grebeg bakpia sebagai wujud promosi dan mempekuat bahwa Pathuk adalah kampung bakpia terbukti disetiap ruman memiliki home industry bakpia. (Nadhir Attamimi/adn)