Bangunan Cagar Budaya di Temanggung Runtuh Diterjang Hujan

Konten Media Partner
16 Januari 2021 7:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akibat diterpa air hujan tembok di salah satu ruang gedung SD Negeri 03 Temanggung II, Temanggung, Jawa Tengah yang merupakan bangunan cagar budaya runtuh. Foto: Tugu Jogja/ari
zoom-in-whitePerbesar
Akibat diterpa air hujan tembok di salah satu ruang gedung SD Negeri 03 Temanggung II, Temanggung, Jawa Tengah yang merupakan bangunan cagar budaya runtuh. Foto: Tugu Jogja/ari
ADVERTISEMENT
Sebuah tembok bangunan cagar budaya di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah runtuh setelah diterjang hujan selama berhari-hari. Bangunan peninggalan pemerintah kolonial Belanda yang sekarang menjadi gedung SD Negeri 03 Temanggung II ini dahulu merupakan rumah penasehat bupati (controleur).
ADVERTISEMENT
Kepala SDN 03 Temanggung II, Lilik Ariyadi (54) mengatakan salah satu bagian dari bangunan cagar budaya yang runtuh itu terletak di kiri bagian belakang gedung pembelajaran. Beruntung runtuhnya bangunan terjadi pada malam hari sehingga tidak ada orang di ruang tersebut.
"Iya benar gedung ini memang bangunan cagar budaya gedung kuno. Tapi saat ini tidak ada pembelajaran sejak pandemi COVID dan ambrolnya malam hari. Selama ini ruangan yang temboknya ambruk ini digunakan untuk ekstrakulikuler dan pemyimpanan barang," katanya Jumat (15/1/2021).
Adapun tembok yang runtuh pada ruang dua dan sebagian ruang tiga. Ruangan tersebut digunakan untuk penyimpanan alat kesenian seperti rebana dan gudang barang-barang lainnya. Namun dulu sempat digunakan sebagai ruang kelas.
ADVERTISEMENT
"Bangunannya memang sudah tua dan rapuh, ambrolnya tembok ruangan diperkirakan pada Rabu, (13/1) dini hari dan terus diperparah karena beberapa hari selalu diguyur hujan. Material reruntuhan juga menimpa atap dapur dan kamar mandi milik warga sekitar yang sudah tidak digunakan. Ini bangunannya memang sudah kuno tampak dari material juga ada campuran dari tanah liat," katanya.
Tembok yang ambrol, yakni sepanjang 10 meter dan tinggi 4 meter. Lilik menyebut sudah 4 kali kejadian ambrolnya bagian bangunan gedung ini dalam waktu beberapa tahun terakhir. Padahal dari segi sejarah dan arkeologis merupakan benda atau bangunan yang sangat penting.
Dikatakan, bangunan lain yang juga jebol beberapa tahun lalu adalah ruang gudang, lokasinya berada di sebelahnya ruang yang ambrol saat ini. Namun sampai sekarang, bangunan tersebut belum bisa diupayakan untuk diperbaiki, sebab termasuk cagar budaya sehingga ada mekanisme khusus.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah laporkan ke Pemerintah Kabupaten untuk mengajukan rehabilitasi. Karena ruangan ini tetap kami butuhkan untuk kegiatan penunjang pembelajaran ke depan. Bisa jadi nanti setelah direhab dan sudah layak lagi, bisa digunakan untuk pembelajaran," terangnya. 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei, ketika ditanya terkait ambrolnya tembol gedung ini mengatakan, sudah melakukan peninjauan lokasi. Dwi menuturkan, untuk mengatasi kerusakan, harus dikoordinasikan dengan instansi lain karena bangunan ini merupakan cagar budaya.
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendidikan agar tidak salah dalam bertindak. Jika nanti ada perbaikan kami akan bantu kebutuhannya. Sementara ini masih kami lakukan pola pengamanan saja," katanya.(ari)