Pianis Jazz Legendaris Bakal Guncang UGM Jazz 2018

Konten Media Partner
5 Oktober 2018 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pianis Jazz Legendaris Bakal Guncang UGM Jazz 2018
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pianis jazz legendaris, Bob James, akan meramaikan acara konser tahunan UGM Jazz 2018. Pemenang dua Grammy Awards ini akan tampil pada konser ke-24 yang diselenggarakan di Grand Pacific Hall Yogyakarta, 3 November 2018 mendatang. Bob James Trio nantinya akan didampingi Ron Otis (drums) dan Michael Palazzolo (bass).
ADVERTISEMENT
"Setelah melalui proses negosiasi panjang dan melelahkan, akhirnya bisa mendatangkan Bob James dalam UGM Jazz 2018 nanti,” kata Tony Prasetiantono, promotor kegiatan ini yang juga dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM dalam Konferensi Pers, Kamis (4/10), di Ruang Multimedia UGM.
Economics UGM Jazz 2017
zoom-in-whitePerbesar
Economics UGM Jazz 2017
Bob James sendiri merupakan musisi besar dengan segudang prestasi. Pianis jazz ini telah memenangkan dua kali Grammy Awards yakni tahun 1980 dan 1986 dari 17 kali masuk nominasi sejak tahun 1973. Ia merupakan pendiri grup jazz fusion legendaris Fourplay bersama gitaris Lee Ritenour, basis Nathan East dan drumer Harvey Mason.
Bob terkenal dengan lagu ciptaannya berjudul Angela yang dipakai sebagai theme song film televisi 'Taxi'. Tony menyampaikan, tahun ini UGM Jazz tidak hanya menampilkan Bob James, namun juga akan dimeriahkan dengan penampilan diva pop Indonesia Ruth Sahanaya, pianis senior pop jazz Candra Darusman, dan Kunto Aji.
ADVERTISEMENT
"Kombinasi musisi jazz papan atas dunia dengan musisi dan penyanyi terbaik Indonesia ini bisa disaksikan dengan tiket yang terjangkau. Hal ini menjadi keunikan UGM Jazz, konser kelas dunia dengan harga tiket kelas angkringan," kata Tony.
Para penikmat musik dapat menyaksikan konser ini dengan harga yang sangat bersahabat antara Rp 200 ribu untuk kategori silver hingga Rp 800 ribu untuk kategori diamond. Sementara Rektor UGM, Panut Mulyono, menyampaikan bahwa salah satu jati diri UGM adalah sebagai universitas pusat kebudayaan. Hal ini bermakna UGM akan selalu melestarikan budaya yang ada dan terus mengembangkannya, termasuk dalam bermusik.
“UGM selalu semangat ketika bicara seni budaya salah satunya seni musik dan kami bangga serta akan terus mendukung program konser tahunan UGM Jazz ini,” katanya. (cia/adn)
ADVERTISEMENT