BPBD Yogyakarta Akan Hitung Kembali Kekuatan Situs Budaya

Konten Media Partner
19 Maret 2019 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) BPBD DIY, Danang Samsurizal, saat diwawancarai di Yogyakarta, Selssa (19/3/2019). Foto: ken
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) BPBD DIY, Danang Samsurizal, saat diwawancarai di Yogyakarta, Selssa (19/3/2019). Foto: ken
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY berencana akan menghitung kembali kekuatan situs cagar budaya yang tersebar di DIY. Mengingat, bencana seperti gempa bumi dan bencana hidrometeorologi selalu menghantui Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) BPBD DIY, Danang Samsurizal menuturkan, selain aspek diatas, mengingat bangunan-bangunan cagar budaya di DIY sudah semakin tua
"Kita akan menghitung lagi kekuatan bangunan karena bangunan-bangunan cagar budaya kan sudah tua sudah digoyang gempa berkali-kali, bagaiamana kekuatannya (bangunan) lagi," kata Danang usai menggelar rapat terbatas soal penanganan bencana di DIY, Selasa (19/3/2019).
"Karena catatan sejarah kita banyak bangunan cagar budaya kita yang rusak, seperti Taman Sari dirusak oleh gempa juga, nah itu akan kita siapkan strategi mitigasinya," lanjutnya.
Salah satu situs kebudayaan yang rusak baru-baru ini yakni akibat bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir yang menerjang beberapa wilayah di DIY.
"Kemarin di kawasan (situs budaya) ada tiga yang terdampak bencana hidrometeorologi pertama makam Imogiri, makam Giriloyo dan museum Giri Sapto juga terdampak," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Nilai budaya kan tinggi, jadi kita harus investasi, misalnya penguatan talud, pondasi atau kekuatan tanahnya akan kita perbaiki," sambungnya.
Saat ini, Danang menuturkan Dinas PU sedang melakukan penyelidikan guna memberikan kekuatan tanah pada situs-situs budaya tersebut. "Ini tantangan yang menjadi perhatian kita," ungkapnya.
Untuk menanggulangi itu semua, Danang menuturkan, pihaknya akan mengusulkan bagaimana agar sektor kebudayaan responsif dalam mengurangi resiko akibat kebencanaan.
"Nanti akan kita integrasikan pengelolaan situs budaya dengan managemen resiko bencana," kata Danang
Ia menambahkan, telah menemukan jalan keluar dari usulan tersebut. Rencananya, tahun depan pihaknya akan segera mengusulkan pengintegrasian itu. (ken/adn)