Buntut Tukang Parkir Klub Malam di Jogja Tewas Dianiaya, Massa Gelar Aksi

Konten Media Partner
1 Oktober 2021 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi tabur bunga di depan klub malam di Yogyakarta sebagai bentuk berkabung atas tewasnya tukang parkir akibat dianiaya. Foto: Eva M/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Aksi tabur bunga di depan klub malam di Yogyakarta sebagai bentuk berkabung atas tewasnya tukang parkir akibat dianiaya. Foto: Eva M/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok massa menggelar aksi solidarias buntut dari kejadian penganiayaan yang menyebabkan seorang tukang parkir di sebuah klub malam di Yogyakarta tewas pada Jumat (1/10/2021) siang. Massa yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Solidaritas Banteng Bersatu itu menggunakan pakaian serba merah dan membawa spanduk serta menggelar orasi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya seorang pria bernama Supriyanto (44) warga Kutu Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman dianiaya oleh sekelompok orang di salah satu klub malam di Yogyakarta pada Selasa (28/9/2021) sekitar pukul 1.30 WIB. Sayang, korban justru tewas meski saat itu sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sleman Koeswanto mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu proses pengusutan kasus ini oleh pihak kepolisian. Terkait dengan penyelenggaraan aksi yang dilakukan di Jalan Magelang tepatnya di depan salah satu klub malam di Yogyakarta, pihaknya merasa ini hal yang wajar.
“Dalam hal ini wajar yang namanya solidaritas ada teman yang meninggal, perjungan satu tubuh. Maklum saya. Saya lebih sakit karena saya dimandatkan DPP untuk menjadi komandan Batalion Cakra Buwana Sleman. Otomatis saya merasa sakit karena yang meninggal anggota saya,” kata Koeswanto di lokasi aksi.
Aksi tabur bunga di depan klub malam di Yogyakarta sebagai bentuk berkabung atas tewasnya tukang parkir akibat dianiaya. Foto: Eva M/Tugu Jogja
Lebih lanjut, ia mengatakan massa menyuarakan protes lantaran masih ada pelaku penganiayaan juru parkir klub malam di Yogyakarta yang belum tertangkap.
ADVERTISEMENT
“Ada 6 (pelaku) baru 3 (ditangkap). Ini nggak terimanya karena baru 3 yang ditangkap,” katanya.
Tak ingin memperkeruh situasi, ia berusaha menanggapi dengan kepala dingin demi menjaga situasi agar tetap kondusif dan menyerahkan penanganan pada pihak berwajib.
“Saya menanggapi dengan kepala dingin sesuai dengan perintah DPP itu kami laksanakan. Setelah ini jam 3 saya koordinasi dengan Kapolres (Sleman) untuk ketemu menyampaikan yang menjadi aspirasi,” katanya.
Sebagaimana diketahui, seorang juru parkir klub malam di Yogyakarta tewas dianiaya sekelompok orang. Kapolres Sleman, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono pada Rabu (29/9/2021) lalu menyampaikan kejadian diduga karena adanya selisih paham. Tiga orang yang diduga sebagai pelaku kemudian menyerahkan diri ke Polres Sleman pada Selasa (28/9/2021).
ADVERTISEMENT